Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat menginspeksi pasukan di medan tempur. (AFP)
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky saat menginspeksi pasukan di medan tempur. (AFP)

Ukraina Bertekad Ciptakan Medan Perang yang Lebih Menyakitkan Bagi Rusia

Marcheilla Ariesta • 11 Oktober 2022 13:14
Kiev: Ukraina bertekad memperkuat militernya setelah Rusia melancarkan serangan udara ke sejumlah kota pada Senin kemarin. Serangan tersebut merupakan yang terbesar melanda Kyiv dan kota-kota lainnya di Ukraina sejak Rusia pertama kali melancarkan invasi pada Februari lalu.
 
Rentetan serangan Rusia itu juga memaksa ribuan orang melarikan diri ke tempat perlindungan bom, dan membuat Ukraina terpaksa harus menghentikan sementara ekspor energi listrik ke Eropa.
 
Puluhan rudal Rusia menghantam ibu kota Kyiv pada Senin pagi waktu setempat. Serangan tersebut menewaskan 14 orang dan melukai 97 orang lainnya.

Ledakan akibat serangan Rusia juga dilaporkan terjadi di Lviv, Ternopil dan Zhytomyr di Ukraina barat, Dnipro dan Kremenchuk, Zaporizhzhia dan Kharkiv.
 
Tercatat 85 rudal jelajah Rusia ditembakkan dari udara, darat dan laut -- menjadikannya gelombang serangan udara Rusia terluas yang pernah menghantam garis depan Ukraina.
 
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan kepada Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden bahwa pertahanan udara adalah prioritas nomor satu dalam kerja sama pertahanan militer mereka. "Kami akan melakukan segalanya untuk memperkuat angkatan bersenjata kami," katanya, dilansir dari AFP, Selasa, 11 Oktober 2022.
 
"Kami akan membuat medan perang yang lebih menyakitkan bagi musuh," sambung Zelensky.
 
Biden menuturkan kepada Zelensky, AS akan menyediakan sistem pertahanan udara canggih. Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon mengatakan, pihaknya akan mulai mengirimkan Sistem Rudal Darat-ke-Udara Tingkat Lanjut Nasional ke Ukraina selama dua bulan ke depan atau lebih.
 
Namun, Duta Besar Rusia untuk Amerika Serikat, Anatoly Antonov, mengatakan bahwa lebih banyak bantuan ke Ukraina hanya akan meningkatkan intensitas perang.
 
"Bantuan seperti itu, serta memberikan data intelijen, instruktur, dan pedoman tempur kepada Kiev, mengarah pada eskalasi lebih lanjut dan meningkatkan risiko bentrokan antara Rusia dan NATO," kata Antonov.
 
Menurut Zelensky, serangan pada jam-jam sibuk sengaja diatur Rusia untuk membunuh warga dan melumpuhkan jaringan listrik Ukraina. Perdana Menteri Ukraina, Denys Shmyhal melaporkan, 11 target infrastruktur utama terkena serangan Rusia di delapan wilayah.
 
Akibat serangan tersebut, sebagian wilayah Ukraina tidak mendapatkan aliran listrik dan air. Shmyhal berjanji akan segera memulihkan pasokan kebutuhan pokok itu secepatnya.
 
Baca:  Panas! Ukraina Kecam Rusia Sebagai Negara Teroris
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan