Sergiy Kyslytsya, duta besar Ukraina untuk PBB./AFP
Sergiy Kyslytsya, duta besar Ukraina untuk PBB./AFP

Panas! Ukraina Kecam Rusia Sebagai Negara Teroris

Marcheilla Ariesta • 11 Oktober 2022 08:42
New York: Ukraina mengecam Rusia sebagai 'negara teroris' pada pertemuan Majelis Umum PBB. Kecaman ini diungkapkan menyusul serangan terbaru Moskow ke ibu kota Ukraina, Kiev yang menewaskan warga sipil.
 
PBB mengadakan debat untuk membahas pencaplokan yang diumumkan Rusia atas empat wilayah Ukraina yang sebagian diduduki. Namun, perdebatan itu dibayangi serangan di Kiev dan kota-kota lainnya.
 
Serangan udara kemarin menjadi salah satu serangan paling 'menghukum' di Ukraina dalam beberapa bulan.

"Rusia telah membuktikan sekali lagi bahwa ini adalah negara teroris yang harus dicegah dengan cara sekuat mungkin," kata Sergiy Kyslytsya, duta besar Ukraina untuk PBB dalam sambutan pembukaannya, dilansir dari Channel News Asia, Selasa, 11 Oktober 2022.
 
Ia menambahkan bahwa keluarga dekatnya sendiri telah diserang.
 
"Sayangnya, Anda hampir tidak dapat menyerukan perdamaian yang stabil dan waras selama kediktatoran yang tidak stabil dan gila ada di sekitar Anda," tambahnya. 
 
Baca juga: Kecewa, Sekjen PBB Sebut Serangan Terbaru Rusia Tidak Dapat Diterima
 
Kyslytsya  mengatakan, setidaknya 14 warga sipil tewas dan 97 lainnya terluka dalam serangan itu.
 
Menanggapi pernyataan tersebut, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya membela aneksasi negaranya di atas wilayah Ukraina. "Kami dituduh ketika kami berusaha melindungi saudara-saudara kami di Ukraina timur," katanya.
 
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menggambarkan serangan udara terbaru Rusia sebagai 'eskalasi perang yang tidak dapat diterima'. Sedangkan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengutuk serangan itu dengan tegas.
 
"Rusia menunjukkan kebrutalan total dari perang ilegal," katanya.
 
Sementara Presiden Rusia, Vladimir Putin bersumpah akan melakukan pembalasan yang lebih berat, usai ledakan yang merusak jembatan utama di Krimea pada akhir pekan kemarin.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan