Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (AFP)
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. (AFP)

64 Juta Warga Turki Akan Ikuti Pemilu Minggu Besok, Bagaimana Peluang Erdogan?

Willy Haryono • 13 Mei 2023 14:39
Ankara: Sebanyak 64 juta warga Turki akan pergi ke tempat pemungutan suara dalam pemilihan umum presiden dan parlemen gabungan pada hari Minggu besok. Tiga kandidat dapat dipilih warga dalam pemilu presiden Turki kali ini.
 
Presiden Recep Tayyip Erdogan, yang mendominasi politik Turki sejak dua dekade terakhir, belakangan terlihat lebih rentan terhadap tantangan dari kubu oposisi.
 
Erdogan telah memperketat cengkeramannya pada kekuasaan dan mengarahkan negara menuju pemerintahan yang semakin otoriter. Namun ia tertinggal di belakang Kemal Kilicdaroglu, kandidat gabungan dari oposisi bersatu yang telah bersumpah untuk memulihkan demokrasi, menurut sejumlah jajak pendapat.

Pemilu Turki diadakan di tengah kemerosotan ekonomi dan inflasi tinggi serta bencana gempa bumi pada Februari lalu.
 
Erdogan dan Kilicdaroglu adalah dua kandidat terdepan dalam pemilu presiden Turki kali ini. Satu kandidat keluar pada Kamis lalu, membuat pemilu menjadi perlombaan antar tiga kandidat.
 
Jika tidak ada kandidat yang meraih lebih dari 50 persen suara dalam pemilu presiden Turki pada Minggu besok, maka putaran kedua antara dua kandidat dengan suara tertinggi akan diadakan pada 28 Mei.
 
Sementara itu, Kilicdaroglu dikenal sebagai politikus Turki yang sangat pro Barat. Hal ini akan mempengaruhi kebijakan luar negeri Turki jika ia menang dalam pemilu.
 
Kebijakan tersebut, tentunya akan cenderung mengikuti yang dilakukan Barat, termasuk dalam hal perang Rusia-Ukraina. Selama ini, Turki memilih netral dalam perang tersebut.
 
Terlebih, Turki menjadi penengah dari kedua negara bertikai. Bahkan, di tangan Turki yang bekerja sama dengan PBB, Rusia dan Ukraina sepakat tetap mengekspor biji-bijian dan gandum.
 
Namun walau Erdogan secara jajak pendapat kalah dari lawannya, namun ia masih memiliki pengaruh yang kuat. "Begitu pula dengan partainya," kata Ketua Kajian Timur Tengah Universitas Indonesia Yon Machmudi kepada Medcom.id.
 
Baca juga:  Pengamat: Pemilu Turki 2023 Panas!
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan