PM Belanda Mark Rutte saat berada di gedung parlemen di Den Haag, 10 Juli 2023. (Remko de Waal / ANP / AFP)
PM Belanda Mark Rutte saat berada di gedung parlemen di Den Haag, 10 Juli 2023. (Remko de Waal / ANP / AFP)

13 Tahun Berkuasa, PM Belanda Mark Rutte Putuskan Keluar dari Politik

Willy Haryono • 11 Juli 2023 10:21
Den Haag: Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memutuskan keluar dari dunia politik setelah hampir 13 tahun berkuasa. Pengumuman yang disampaikan Rutte pada Senin kemarin ini mengejutkan banyak pihak karena dirinya merupakan pemimpin terlama dalam sejarah Belanda.
 
Dijuluki "Teflon Mark" karena pernah selamat dari sejumlah skandal di empat pemerintahan, pemimpin kanan-tengah itu mengatakan dirinya akan mengundurkan diri setelah pemilihan umum mendatang, yang dipicu keruntuhan koalisinya dalam perselisihan tentang kebijakan suaka.
 
Pemimpin terlama kedua Uni Eropa setelah Viktor Orban dari Hongaria itu secara luas diperkirakan akan mencalonkan diri untuk masa jabatan kelima dalam pemilu Belanda di musim gugur tahun ini. Tetapi Rutte mengejutkan anggota parlemen dengan pengumuman terbarunya.

"Saya merasa baik-baik saja, tetapi tentu saja, ini adalah momen penting bagi saya secara pribadi," kata Rutte, 56 tahun, kepada kantor berita AFP setelah meninggalkan parlemen.
 
PM Rutte yang rutin mengendarai sepeda dan hidup bersahaja itu telah membawa Belanda melewati pergolakan ekonomi dan pandemi Covid-19 sejak 2010, dengan mengandalkan citra "Tuan Normal" untuk menarik pemilih.
 
Ia juga seorang pendukung Eropa, yang membuat marah beberapa negara selatan dengan sikap kerasnya terhadap dana talangan tetapi mendapat simpati atas dukungannya terhadap Ukraina.

Tongkat estafet kepemimpinan

Pemerintah koalisi empat partai Belanda runtuh pada Jumat pekan kemarin karena rencana Rutte untuk memotong jumlah anggota keluarga dari zona perang untuk bersatu kembali dengan pencari suaka di Belanda.
 
ChristenUnie, partai Demokrat Kristen, dan juga Demokrasi 66 yang berhaluan kiri-tengah, sangat menentang rencana Rutte.
 
Rutte, yang melewati Ruud Lubbers Agustus lalu untuk menjadi PM Belanda terlama, tetap menjadi perdana menteri sementara sampai pemerintahan baru terbentuk. Ia akan menandai 13 tahun masa jabatannya di bulan Oktober.
 
"Saya ingin mengatakan sesuatu yang pribadi. Ada spekulasi selama beberapa hari terakhir tentang apa yang memotivasi saya. Satu-satunya jawaban adalah Belanda," kata Rutte saat debat parlemen tentang jatuhnya koalisi.
 
Baca juga:  Pemerintah Koalisi Belanda Runtuh, PM Rutte Ajukan Pengunduran Diri
 
"Kemarin pagi, saya mengambil keputusan bahwa saya tidak cocok lagi menjadi ketua VVD (partainya) yang baru. Ketika pemerintahan baru dilantik setelah pemilu, saya akan keluar dari politik," ungkapnya.
 
Rutte kemudian mengatakan kepada wartawan: "Ini tidak sepenuhnya tanpa emosi. Tapi rasanya menyenangkan untuk meneruskan tongkat estafet."
 
Rutte "meledakkan pemerintahnya sendiri dengan harapan - menurut saya, dan saya bukan satu-satunya - bahwa pemilu akan berjalan dengan baik untuk partai liberal VVD-nya dan juga untuk dirinya sendiri," kata ilmuwan sosial Hans Boutellier, profesor di Vrije Universiteit Amsterdam.
 
"Dan saya pikir - tapi tentu saja ini hanya tebakan - bahwa dia sebenarnya terlalu banyak disalahkan," katanya kepada AFP.
 
Politisi dari semua pihak telah memberikan penghormatan kepada Rutte, tetapi sudah mengincar era kepemimpinan berikutnya.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan