Ketegangan ini dipicu penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina. AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) menuduh Rusia hendak menginvasi Ukraina.
Moskow berulang kali membantah tuduhan tersebut. Untuk meredakan ketegangan, AS dan Rusia mencoba berkomunikasi, termasuk yang telah berlangsung antara Presiden Joe Biden dan Presiden Vladimir Putin beberapa waktu lalu.
"Saat ini kami sedang melakukan dialog langsung dengan Rusia. Presiden, seperti yang kalian semua ketahui, telah bertemu secara virtual dengan Putin, dan kami sudah sangat menekankan dengan jelas bahwa kedaulatan Ukraina tidak boleh diinvasi," kata Harris dalam wawancara bersama CBS.
"Kami juga terus berkoordinasi dengan sekutu-sekutu kami terkait masalah tersebut, dan kami juga menekankan dengan jelas bahwa kami sedang mempersiapkan sanksi yang belum pernah dilihat sebelumnya," sambung dia, dilansir dari Mehr News Agency, Senin, 27 Desember 2021.
Jawaban-jawaban Harris disampaikan dalam merespons pertanyaan seputar kemungkinan terjadinya perang di Eropa dalam beberapa pekan ke depan.
Saat ditanya apakah AS hendak menjatuhkan sanksi secara langsung kepada Putin, Harris menjawab: "Saya tidak akan berbicara mengenai sanksi secara spesifik, tapi kami sudah menyampaikan hal tersebut dengan jelas kepadanya."
"Saya ulang lagi, tipe sanksi yang kami bicarakan saat ini adalah sanksi yang belum pernah kami buat sebelumnya," pungkas dia.
Terlepas dari ancaman sanksi, Rusia tetap mempertahankan posisinya dalam menyiagakan pasukan dan melakukan latihan militer dekat perbatasan Ukraina. Mengenai ketegangan saat ini, Moskow menegaskan bahwa Ukraina tidak boleh diizinkan menjadi anggota NATO.
Namun jika itu terjadi, Rusia mengingatkan akan adanya konsekuensi berat bagi keamanan Eropa.
Baca: 10 Ribu Lebih Prajurit Rusia Kembali ke Markas Usai Latihan Dekat Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id