Dilansir dari laman Guardian, Selasa, 5 April 2022, sebanyak 206 diplomat dan staf kedubes Rusia telah diusir dari negara-negara UE sejak Senin kemarin. Sebelum kejadian di Bucha, lebih dari 100 diplomat Rusia telah diusir terkait invasi Moskow ke Ukraina pada 24 Februari.
Jika angkanya digabungkan, maka lebih dari 325 diplomat dan staf kedubes Rusia sudah diusir dari sejumlah negara.
Di Jerman, Menlu Annalena Baerbock mengatakan bahwa 40 staf kedubs Rusia harus segera pergi. Berlin mengatakan kehadiran para diplomat itu merupakan ancaman langsung terhadap warga Ukraina yang tinggal di Jerman.
Sebelum pengumuman Baerbock, sekretaris kemenlu Jerman Andreas Michaelis telah memanggil dubes Rusia Sergei Nechaev untuk menginformasikan nama-nama yang harus segera angkat kaki dalam lima hari ke depan.
Pada Selasa petang, Spanyol menjadi negara lainnya di Eropa yang mengumumkan pengusiran. Spanyol mengatakan 25 diplomat dan staf kedubes Rusia harus segera pergi.
"Foto-foto mengerikan dari kota Bucha setelah mundurnya pasukan Rusia begitu membuat kami geram," kata Menlu Spanyol Jose Manuel Albares. Ia mengatakan para diplomat Rusia merupakan "ancaman bagi kepentingan negara" sehingga harus segera diusir.
Italia juga telah mengumumkan rencana mengusir 30 diplomat Rusia. Menlu Italia Luigi Di Maio mengatakan para diplomat itu merupakan ancaman terhadap "keamanan nasional."
Senin kemarin, Prancis telah mengusir 35 diplomat Rusia, dan menyebutnya sebagai bagian dari aksi gabungan Eropa. Di hari yang sama, Lithuania juga mengumumkan pengusiran dubes Rusia.
Slovenia mengatakan 33 diplomat Rusia akan diusir, sementara Estonia akan mengusir 14 staf konsular Negeri Beruang Merah. Portugal akan mengusir 10 diplomat Rusia.
Kemenlu Swedia mengatakan tiga diplomat Rusia yang telah melakukan "operasi ilegal" akan diusir. Sementara Denmark mengatakan 15 staf intelijen Rusia akan diminta pergi dalam 14 hari ke depan.
Sejumlah diplomat Rusia lainnya telah diusir dari Amerika Serikat, Belanda, Polandia, Bulgaria, Slovakia, Republik Ceko, Irlandia, dan Belgia sejak pekan kemarin.
Rusia mengecam rentetan pengusiran tersebut, dan menjanjikan akan adanya respons setimpal. Rusia juga mengatakan bahwa langkah pengusiran ini sebagai keputusan yang hanya akan mempersulit komunikasi.
Baca: Dituduh Bantai Warga Ukraina di Bucha, Dubes Rusia: Tidak Ada Saksi Mata
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News