"Kami memiliki sedikit pasokan AstraZeneca, dan jika (izin penggunaannya) sudah disetujui, kami dapat memberikannya kepada rakyat Amerika," kata koordinator tanggapan Covid-19 Gedung Putih, Jeffrey Zients, dilansir dari Channel News Asia pada Sabtu, 13 Maret 2021.
The New York Times pekan ini melaporkan bahwa puluhan juta dosis telah diproduksi di AS. Vaksin-vaksin itu belum digunakan sama sekali.
Februari lalu, AstraZeneca berharap vaksin mereka dapat menerima izin penggunaan darurat di AS pada awal April. Jika sudah disetujui, AstraZeneca dapat segera mendistribusikan sekitar 30 juta dosis vaksin Covid-19 ke berbagai wilayah di AS.
AstraZeneca awalnya akan mengirim jutaan dosis vaksin Covid-19 yang diproduksi di AS ke negara-negara anggota Uni Eropa. Namun sejumlah pejabat AS mengatakan bahwa vaksin AstraZeneca yang diproduksi di Negeri Paman Sam mungkin belum akan dikirim ke Eropa dalam waktu dekat.
Baca: WHO Tegaskan Vaksin AstraZeneca Aman
Sikap AS dinilai dapat membahayakan upaya AstraZeneca dalam memenuji kewajiban kontraknya dengan UE, yakni mengirim 180 juta dosis vaksin Covid-19 pada kuartal kedua 2020.
Awal tahun ini, AstraZeneca sempat mengatakan kepada UE bahwa pasokan vaksin di kuartal kedua kemungkinan akan berkurang hingga setengah atau kurang dari 90 juta dosis karena adanya masalah produksi,
Rabu kemarin, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa pemerintahnya akan memberikan vaksin Covid-19 yang ada kepada semua warga. Jika ada kelebihan, maka vaksin itu akan dibagikan ke dunia.
AS menjadi salah satu pemimpin dunia dalam administrasi vaksin Covid-19. Mereka telah mendistribusikan lebih dari 130 juta dosis vaksin dan mengelola hampir 100 juta dosis lainnya.
Pejabat Gedung Putih mengatakan 65 persen orang AS di atas 65 tahun telah divaksinasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id