Di Maio mengatakan bahwa G20 kemungkinan akan menggelar pertemuan khusus isu Afghanistan dalam "beberapa pekan ke depan.
"Tanggalnya belum ditentukan, tapi syarat-syaratnya sudah terpenuhu untuk menggelar KTT G20, yang akan dipimpin Perdana Menteri Mario Draghi," ucap Di Maio, dilansir dari laman The Week, Senin, 27 September 2021.
Saat ini Italia memegang presidensi G20. Komentar terbaru Di Maio disampaikannya saat berinteraksi dengan saluran televisi asal Italia, Rai 3.
Sementara itu mengenai situasi terkini di Afghanistan, Italia mengaku tidak mungkin akan mengakui kepemimpinan Taliban. Salah satu alasan kuatnya adalah, terdapat 17 "teroris" di jajaran para menteri, dan hak-hak perempuan Afghanistan juga dipandang Italia terus dilanggar.
Mengenai perekonomian Afghanistan, Di Maio mengkhawatirkan keruntuhan finansial karena banyak aset keuangan milik negara tersebut dibekukan usai berkuasanya kembali Taliban.
Pembekuan dilakukan atas dasar kekhawatiran Taliban akan menggunakan aset-aset tersebut untuk keperluan di luar kepentingan masyarakat Afghanistan.
"Sudah jelas, kita perlu mencegah Afghanistan dari keruntuhan, dan dari gelombang keimigrasian yang dapat menggoyang stabilitas negara-negara tetangganya," tutur Di Maio.
"Ada cara untuk memastikan dukungan finansial tidak sampai ke tangan Taliban. Kita juga telah menyepakati bahwa bantuan kemanusiaan harus selalu disalurkan untuk perlindungan perempuan," sambungnya.
Baca: Italia Tolak Akui Pemerintahan Baru Afghanistan Bentukan Taliban
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News