Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio. Foto: AFP
Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio. Foto: AFP

Italia Tolak Akui Pemerintahan Baru Afghanistan Bentukan Taliban

Fajar Nugraha • 27 September 2021 11:26
Roma: Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Maio mengatakan bahwa pemerintah Taliban di Afghanistan tidak dapat diakui. Tetapi Di Maio mendesak pemerintah asing untuk mencegah keruntuhan keuangan di Afghanistan yang akan memicu arus besar migran.
 
Italia memegang kepresidenan bergilir tahunan G20 dan ingin menjadi tuan rumah pertemuan puncak khusus di Afghanistan.
 
"Pengakuan pemerintah Taliban tidak mungkin karena ada 17 teroris di antara para menteri, dan hak asasi perempuan dan anak perempuan terus dilanggar," Di Maio, yang memimpin pertemuan para menteri luar negeri G20 di New York pekan lalu, mengatakan kepada negara- televisi milik RAI 3, seperti dikutip AFP, Senin 27 September 2021.

Namun menurut Di Maio, rakyat Afghanistan harus mulai menerima dukungan keuangan yang dibekukan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan bulan lalu.
 
"Dalam beberapa saat mereka tidak akan mampu membayar gaji. Jelas, kita harus mencegah Afghanistan dari ledakan dan arus migrasi yang tidak terkendali yang dapat mengganggu stabilitas negara-negara tetangga," ungkap Di Maio.
 
"Ada cara untuk menjamin dukungan keuangan tanpa memberikan uang kepada Taliban. Kami juga telah sepakat bahwa sebagian dari bantuan kemanusiaan harus selalu ditujukan untuk perlindungan perempuan dan anak perempuan,” tegasnya.
 
Di Maio menambahkan, negara-negara G20 bersama dengan tetangga Afghanistan berkomitmen untuk memerangi terorisme, dan bekerja untuk perlindungan hak asasi manusia.
 
Ditanya apakah tanggal telah ditetapkan bagi para pemimpin G20 untuk bertemu di Afghanistan, Di Maio mengatakan bahwa itu akan "dalam beberapa minggu mendatang".
 
"Tanggalnya belum diumumkan tetapi ada syarat untuk mengadakan pertemuan puncak para pemimpin G20, yang akan dipimpin oleh Perdana Menteri Mario Draghi," pungkasnya.

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan