Pria 63 tahun asal Partai Demokrat itu berkukuh dirinya tidak bersalah. Ia juga menegaskan tidak akan mundur hanya karena tuduhan yang belum terbukti kebenarannya.
Mengenai tuduhan keenam, Cuomo mengaku belum menerima kabarnya. Namun ia menekankan kembali bahwa semua pihak sebaiknya menunggu investigasi independen yang sedang dipimpin Jaksa Agung Letitia James.
"Biarkan investigasi mendapatkan fakta-fakta yang ada," kata Cuomo dalam sebuah keterangan via telepon, dilansir dari laman TRT World pada Rabu, 10 Maret 2021.
Baca: Gubenur New York Menolak Mundur di Tengah Tuduhan Pelecehan
The Times Union, surat kabar di kota Albany, mengatakan bahwa tuduhan keenam datang dari seorang pegawai Cuomo yang namanya tidak disebutkan. Pegawai itu mengatakan perilaku tak pantas yang dilakukan Cuomo terjadi di kediaman sang gubernur tahun lalu.
Perempuan keenam ini tidak mengajukan gugatan. Namun tuduhannya disampaikan ke departemen hukum kantor gubernur dan Jaksa Agung New York.
Klaim terbaru semakin melemahkan posisi Cuomo, yang telah berkuasa di New York selama 10 tahun dengan masa jabatan tersisa hingga 2022.
Cuomo, sosok yang dipuji atas langkah cepatnya menangani pandemi Covid-19, mengalami kemerosotan drastis dalam beberapa bulan terakhir. Tidak hanya soal tuduhan pelecehan, namun juga mengenai kabar bahwa otoritas New York menutupi angka kematian sebenarnya pasien Covid-19 dari kalangan penghuni panti jompo.
Jajaran Partai Republik sudah memulai proses pemakzulan Cuomo di legislatif negara bagian New York. Kemungkinan pendepakan Cuomo belum dapat dipastikan, karena hal semacam itu membutuhkan mayoritas sederhana di Dewan Perwakilan Rakyat dan dua per tiga dukungan di Senat AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News