Maduro dan istrinya, Cilia Flores, menerima suntikan dosis pertama Sputnik V pada Sabtu kemarin.
Bulan lalu, Venezuela menerima pasokan pertama 100 ribu dosis Sputnik V. Rusia mencapai kesepakatan dengan Venezuela pada Desember 2020 untuk mengirim 10 juta dosis Sputnik V, vaksin pertama di dunia yang didaftarkan Rusia untuk digunakan secara luas.
Sputnik V kini adalah vaksin Covid-19 paling banyak diimpor kedua di dunia setelah AstraZeneca. Sementara vaksin Pfizer-BioNTech dan Moderna berada di urutan ketiga dan keempat.
Sejak tahun lalu, Sputnik V telah didaftarkan oleh Rusia untuk digunakan masyarakat luas, bahkan sebelum uji klinisnya selesai kala itu. Sputnik V telah mendapat izin penggunaan darurat di 46 negara, yang total populasi gabungannya mencapai 1,2 miliar.
Hasil interim uji klinis fase 3 Sputnik V dalam jurnal medis The Lancet menunjukkan bahwa tingkat efikasi vaksin tersebut mencapai 91,6 persen.
Sebelumnya pada bulan lalu, Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva, mengaku siap membantu jika RI ingin menggunakan Sputnik V dalam program vaksinasi nasional.
Lyudmila mengklaim Sputnik V merupakan vaksin Covid-19 dengan harga yang paling terjangkau di dunia. Harga satu dosis Sputnik V berkisar USD10 atau setara Rp140 ribu.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengharapkan Sputnik V masuk dalam COVAX, skema berbagi vaksin. Sputnik V diharapkan dapat didistribusikan ke seluruh dunia melalui COVAX setelah vaksin tersebut mendapat izin penggunaan darurat dari WHO.
Baca: WHO Berharap Sputnik V Masuk Skema COVAX
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News