Berbicara dalam acara Global Security Forum yang digelar Qatar, O'Brien beberapa kali menyinggung mengenai transisi.
Meski menyebut gugatan hukum petahana Donald Trump terhadap penghitungan suara dalam pemilu masih berlangsung, O'Brien mengisyaratkan bahwa Biden dan Harris akan menjadi presiden dan wakil presiden baru AS pada awal tahun depan.
"Jika Biden-Harris telah ditentukan sebagai pemenang, dan sepertinya memang begitu, kami akan menjalankan transisi yang sangat profesional dari Dewan Keamanan Nasional. Hal tersebut tidak perlu dipertanyakan lagi," kata O'Brien.
"Kami akan menyerahkan tongkat kekuasaan dan menjalankan transisi damai, meski di tengah situasi seperti saat ini," sambungnya, dilansir dari laman 9news pada Selasa, 17 November 2020.
Sejak pemilu AS berakhir, Trump berulang kali melayangkan tuduhan tak berdasar mengenai adanya kecurangan yang dilakukan Partai Demokrat dan Biden-Harris. Tuduhan terus dilayangkan meski media-media besar telah memproyeksikan Biden-Harris sebagai pemenang.
Trump sempat terindikasi mengakui kemenangan Biden, namun segera menarik kembali ucapannya tak lama setelahnya. Ia menegaskan bahwa Biden hanya menang di mata media-media palsu.
Mantan presiden AS Barack Obama menilai sikap Trump berbahaya karena dilontarkan saat dirinya masih menjadi presiden. Ia pun meminta Trump untuk lebih mengutamakan negara ketimbang ego, karena jabatan presiden hanyalah sementara dan seorang petahana harus rela mundur jika memang kalah dalam pemilu.
Baca: Obama Minta Trump Utamakan Negara Ketimbang Ego
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News