Cuomo membantah perilaku yang dituduhkan Bennett bukanlah pelecehan, melainkan hanya tindakan "main-main" belaka.
"Andrew Cuomo menolak mengakui atau bertanggung jawab atas perilaku predatornya," ujar Bennett, dilansir dari laman TRT World pada Selasa, 2 Maret 2021.
"Seperti yang kita semua ketahui, para pelaku pelecehan -- terutama yang memegang kekuasaan besar -- sering kali adalah pelanggar kambuhan yang sering menggunakan taktik manipulatif untuk menghalau tuduhan, menyalahkan korban, membantah kesalahan, atau lari dari konsekuensi," lanjutnya.
Bennett mengatakan Cuomo pernah bertanya kepada dirinya seputar kehidupan seks, termasuk kesediaan untuk "berhubungan dengan orang yang lebih tua."
Baca: Gubernur New York Hadapi Tuduhan Pelecehan Seksual
Pernyataan Bennett disampaikan saat otoritas New York, Amerika Serikat, secara independen memilih seorang jaksa agung untuk menginvestigasi dugaan pelecehan seksual Cuomo. Selain Bennett, satu mantan ajudan lain, Lindsey Boylan, juga melayangkan tuduhan serupa.
Jaksa Agung Letitia James telah menerima surat dari kantor Cuomo pada Senin kemarin. Lewat surat tersebut, ia kini berwenang untuk memimpin penyelidikan kasus Cuomo.
James, yang juga merupakan seorang tokoh Partai Demokrat, berhak menunjuk sebuah firma hukum independen untuk menyelidiki dugaan pelecehan seksual Cuomo. Nantinya hasil penyelidikan akan dirilis dalam bentuk laporan publik.
"Kasus dugaan pelecehan seksual harus selalu ditangani dengan serius," kata James.
Sejauh ini Cuomo masih tetap berkukuh dirinya tidak berbuat melakukan tindakan tak pantas terhadap siapapun. Ia menegaskan tidak akan berkomentar lebih lanjut hingga keluarnya hasil penyelidikan independen.
Reputasi Cuomo merosot drastis setelah sempat dipuji-puji atas penanganan Covid-19 di seantero New York. Selain dugaan pelecehan seksual, Cuomo juga menghadapi tuduhan pernah menutup-nutupi angka kematian sebenarnya dari kasus Covid-19 di kalangan penghuni panti jompo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News