Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy. (John Minchillo / POOL / AFP)
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy. (John Minchillo / POOL / AFP)

Rusia Adu Mulut dengan AS dan Inggris Terkait Senjata Kimia di Ukraina

Medcom • 23 Maret 2022 19:49
New York: Rusia berselisih paham dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris di panggung Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa, 22 Maret 2022. Kemungkinan penggunaan senjata kimia di Ukraina menjadi biang masalahnya.
 
Para diplomat menyampaikan komentarnya setelah Rusia mengangkat isu kebocoran amonia di Sumy, kota terkepung Ukraina, dalam rapat tertutup Dewan Keamanan PBB. Rusia menyalahkan "kelompok nasionalis radikal Ukraina" atas hal tersebut.
 
Wakil Duta Besar Rusia untuk PBB Dmitry Polyanskiy mengatakan pasukan Rusia "tidak pernah berencana atau melakukan serangan terhadap fasilitas Ukraina di mana zat beracun disimpan atau diproduksi."

"Jelas bahwa otoritas nasionalis Ukraina, didorong oleh negara-negara Barat, tidak akan berhenti mengintimidasi rakyatnya sendiri dan melancarkan serangan dengan bendera palsu untuk menuduh Rusia," kata Polyanskiy.
 
Inggris dan AS menyangkal tuduhan itu.
 
Ini ketiga kalinya Rusia mengangkat isu senjata biologis atau kimia sejak memulai "operasi militer khusus" pada 24 Februari untuk melucuti senjata Ukraina. Barat dan Ukraina menentangnya, dan menyebut alasan invasi itu sebagai dalih belaka.
 
"Sulit untuk tidak menyimpulkan, mengingat rekam jejak mereka di Inggris, di Rusia terhadap Alexei Navalny, mengingat apa yang telah kita lihat di Suriah, bahwa ini mungkin menjadi awal bagi Rusia sendiri yang menciptakan semacam serangan senjata kimia dengan bendera palsu, " kata Dubes Inggris untuk PBB Barbara Woodward kepada wartawan.
 
Sementara, Dubes AS untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menyebut klaim Rusia sebagai sesuatu yang konyol. "Kekhawatiran kami adalah bahwa ini merupakan awal dari rencana Rusia untuk menggunakan senjata kimia (di Ukraina)," katanya.
 
Pejabat senior pertahanan AS menyatakan hingga kini belum menemukan adanya indikasi konkret mengenai senjata biologis atau kimia milik Rusia di Ukraina. Pihaknya terus melakukan pemantauan intelijen.
 
Baca:  Sekjen PBB Sebut Perang Rusia-Ukraina 'Tak Bisa Dimenangkan'
 
Senin lalu, Presiden Joe Biden juga menyampaikan bahwa tuduhan palsu Rusia bahwa Kiev memiliki senjata biologis dan kimia menunjukkan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang mempertimbangkan untuk menggunakannya di Ukraina.
 
Polyanskiy membandingkan situasi di Ukraina dengan Suriah, di mana ia mengatakan bahwa dalam serangan kimia oleh "kelompok teroris" dinyatakan dilakukan oleh pemerintah Suriah yang didukung Rusia. 
 
Penyelidikan gabungan PBB dan Organisasi Anti Senjata Kimia (OPCW) menemukan bahwa pemerintah Suriah menggunakan gas sarin dan beberapa kali menggunakan klorin sebagai senjata. Mereka juga menyatakan ISIS menggunakan gas mustard. (Kaylina Ivani)
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan