Ukraina juga menuding Rusia menolak membiarkan warga mengungsi dari Mariupol, sebuah kota yang terkepung pasukan Negeri Beruang Merah. Rusia balik menyalahkan Ukraina yang disebut tidak mampu mengevakuasi warga.
"Masjid Sultan Suleiman yang Agung dan istrinya Roxolana (Hurrem Sultan) di Mariupol telah diserang pasukan Rusia," kata Kemenlu Ukraina via Twitter, dikutip dari laman Al Arabiya.
"Lebih dari 80 orang dewasa dan anak-anak bersembunyi di sana dari gempuran, termasuk warga Turki," sambungnya.
Kemenlu Ukraina tidak menyebutkan apakah ada korban tewas atau luka dari gempuran tersebut.
Tuduhan dilayangkan usai beberapa serangan roket Rusia menghancurkan sebuah pangkalan udara Ukraina dekat kota Vasylkiv di wilayah Kiev pada Sabtu pagi. Hancurnya pangkalan udara diberitakan kantor berita Interfax Ukraine.
Serangan roket juga menghantam sebuah gudang amunisi, ucap Wali Kota Vasylkiv Natalia Balasynovych.
Sejak bulan lalu, Rusia membantah menargetkan area-area sipil dalam operasi militer khusus di Ukraina.
Sementara itu, pasukan Rusia terlihat membuat kemajuan dalam pergerakan mereka menuju Kiev, ibu kota dari Ukraina. Di waktu bersamaan, tank dan artileri Rusia terus menggempur beberapa kota yang sudah terkepung.
Sirene serangan udara terdengar di beberapa kota di Ukraina sejak Jumat kemarin, memaksa masyarakat setempat mencari perlindungan.
Di saat pasukan Rusia semakin mendekati Kiev, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bahwa negaranya kini "telah mencapai titik balik strategis."
Baca: Pasukan Rusia Terus Bergerak ke Arah Ibu Kota Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News