Berlin telah mengirim paket respirator ke Ukraina, dan beberapa prajurit Kiev yang terluka dalam konflik melawan separatis di wilayah timur juga tengah dirawat di rumah sakit Bundeswehr.
"Februari nanti, sebuah rumah sakit lapangan akan diserahkan (ke Ukraina). Penyerahan ini meliputi program pelatihan, dengan biaya yang ditanggung Jerman sebesar EUR5,3 juta euro," kata Lambrecht, dilansir dari The Straits Times, Sabtu, 22 Januari 2022.
"Kami berada di kubu Kiev. Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk menurunkan ketegangan," sambungnya.
Menurut Lambrecht, Jerman menolak permohonan Ukraina terkait pengiriman senjata karena menilai hal tersebut tidak akan membantu menurunkan ketegangan. Penolakan ini merupakan konsensus dari seluruh elemen di pemerintahan Jerman.
Rusia telah menumpukn puluhan ribu personel militer di dekat perbatasan Ukraina, meningkatkan kekhawatiran Barat mengenai akan terjadinya invasi. Namun Moskow berulang kali membantahnya, dan mengaku hanya ingin mendapat jaminan keamanan, termasuk penolakan masuk Ukraina sebagai anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Senada dengan aliansi Barat, Lambrecht mengatakan bahwa permintaan Rusia mengenai negara-negara mana saja yang boleh dan tidak boleh bergabung merupakan sesuatu yang ditentang NATO.
"Tidak ada hak veto Rusia mengenai keanggotaan NATO. Setiap negara berdaulat yang memiliki pandangan sama seperti kami berhak mengajukan diri sebagai calon anggota," tutur Lambrecht.
Baca: NATO Tolak Permintaan Rusia untuk Mundur dari Bulgaria dan Romania
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id