Kerusuhan dan protes mengguncang ibu kota Irak setelah ulama Syiah Muqtada al-Sadr mengatakan mundur dari dunia politik. Pengunduran dirinya mengarah ke bentrokan antara pendukungnya dan kelompok yang didukung Iran.
Video dengan cepat menyebar di media sosial yang menunjukkan diplomat keluar dari Zona Hijau. Meski demikian, Washington membantah mengevakuasi staf atau diplomatnya.
"Laporan evakuasi Kedutaan adalah palsu. Memastikan keselamatan personel pemerintah AS, warga AS, dan keamanan fasilitas kami tetap menjadi prioritas utama kami," kata seorang pejabat Gedung Putih dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Al Arabiya, Selasa, 30 Agustus 2022.
Baca juga: Tokoh Paling Berpengaruh Mengundurkan Diri, Irak Hadapi Kebuntuan Politik
Pejabat tersebut mengatakan, keamanan dan stabilitas, serta kedaulatan Irak tidak boleh dipertaruhkan dalam pertempuran ini. Pejabat itu mengulangi komentar sebelumnya oleh pejabat AS dan komunitas internasional.
"Sekarang adalah waktunya untuk berdialog, bukan meningkatkan konfrontasi," ucap dia.
"Kami bergabung dengan seruan partai-partai di seluruh spektrum politik Irak untuk tetap tenang, menjauhkan diri dari kekerasan, dan menyelesaikan perbedaan politik mereka melalui proses damai yang dipandu oleh konstitusi Irak," pungkas mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News