Ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Moqtada al-Sadr mengundurkan diri dari politik./AFP
Ulama Syiah paling berpengaruh di Irak, Moqtada al-Sadr mengundurkan diri dari politik./AFP

Tokoh Paling Berpengaruh Mengundurkan Diri, Irak Hadapi Kebuntuan Politik

Marcheilla Ariesta • 30 Agustus 2022 11:01
Baghdad: Salah satu tokoh paling berpengaruh Irak mengumumkan pensiun dari kehidupan politik. Dia adalah Moqtada al-Sadr, ulama Syiah dengan jutaan pengikut.
 
Keputusannya tersebut diumumkan di Twitter. Al-Sadr menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di Irak, yang telah lama menjadi pusat krisis pembentukan pemerintahan.
 
Beberapa orang dilaporkan tewas dalam bentrokan setelah pendukungnya menyerbu istana presiden. Ratusan orang bahkan berkemah di luar gedung parlemen selama beberapa pekan setelah mereka menyerbu gedung tersebut sebagai protes atas kebuntuan politik di sana.

Pengumuman Sadr datang dua hari setelah dia menyerukan semua pihak dan tokoh yang terlibat dalam kehidupan politik setelah invasi pimpinan AS tahun 2003 ke Irak untuk mundur.
 
Aliansi politiknya memenangkan kursi terbanyak dalam pemilihan umum Oktober lalu, tetapi anggota parlemennya kemudian mengundurkan diri di tengah kebuntuan dengan saingan blok Syiah atas penunjukan perdana menteri baru.
 
"Saya telah memutuskan untuk tidak ikut campur dalam urusan politik, tetapi sekarang saya mengumumkan pensiun terakhir saya dan penutupan semua institusi (Sadris)," kata al-Sadr dilansir dari BBC, Selasa, 30 Agustus 2022.
 
Baca juga: Bentrokan Pecah Usai Ulama Syiah Irak Umumkan Mundur dari Politik, 12 Tewas
 
Pria 48 tahun itu telah menjadi tokoh dominan dalam kehidupan publik dan politik Irak selama dua dekade terakhir. Tentara Mehdi-nya muncul sebagai salah satu milisi paling kuat yang memerangi pasukan pemerintah Amerika Serikat (AS) dan sekutu Irak setelah invasi yang menggulingkan mantan penguasa Saddam Hussein.
 
Dia kemudian mengganti namanya menjadi Brigade Perdamaian, dan tetap menjadi salah satu milisi terbesar yang sekarang menjadi bagian dari angkatan bersenjata Irak.
 
Meskipun Tentara Mahdi memiliki hubungan dengan Iran, Sadr belakangan ini menjauhkan diri dari tetangga Syiah Irak dan memposisikan dirinya sebagai seorang nasionalis yang ingin mengakhiri pengaruh AS dan Iran atas urusan dalam negeri Irak.
 
Saingannya yang juga blok politik Syiah - Coordination Framework (Kerangka Koordinasi) - yang berselisih dengan blok Sadr, terutama mencakup partai-partai yang didukung Iran.
 
Sadr merupakan salah satu tokoh Irak yang paling dikenal dengan sorban hitamnya, mata gelap, dan postur tubuh yang tinggi. Ia memperjuangkan rakyat Irak biasa yang dilanda pengangguran tinggi, pemadaman listrik terus-menerus, dan korupsi.
 
Dia adalah salah satu dari sedikit tokoh yang dapat dengan cepat memobilisasi ratusan ribu pendukung ke jalan-jalan, dan menarik mereka turun lagi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan