Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (AFP)
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (AFP)

WHO: Fungsi Minimal Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza Mustahil Dipulihkan dengan Cepat

Willy Haryono • 07 April 2024 15:49
Jenewa: Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa mustahil Rumah Sakit Al-Shifa di Jalur Gaza dapat segera dipulihkan ke "fungsi minimalnya" lagi setelah digerebek Israel selama dua minggu.
 
Operasi militer Israel itu telah membuat sebagian besar fasilitas medis tersebut hancur berantakan.
 
"Bahkan memulihkan fungsi minimal dalam jangka pendek tampaknya tidak masuk akal," tulis Tedros di media sosial X, setelah misi multi-lembaga yang dipimpin WHO mengakses Rumah Sakit Al-Shifa di bagian barat Kota Gaza.

"WHO dan mitranya berhasil mencapai Al-Shifa – yang pernah menjadi tulang punggung sistem kesehatan di Gaza, yang kini hanya berupa kuburan manusia setelah pengepungan terakhir (Israel)," kata Tedros, melansir dari Anadolu Agency pada Minggu, 7 April 2024.
 
Tim WHO mengamati setidaknya lima mayat, seraya menambahkan bahwa sebagian besar bangunan di kompleks rumah sakit Al-Shifa mengalami kerusakan parah, dengan banyak aset rusak atau hancur.
 
"Upaya WHO dan mitranya baru-baru ini untuk mendukung kebangkitan layanan dasar di Al-Shifa kini telah hilang, dan masyarakat sekali lagi kehilangan akses terhadap layanan kesehatan yang dapat menyelamatkan nyawa," sebut Tedros.
 
Evaluasi menyeluruh oleh tim insinyur diperlukan untuk memastikan keamanan sisa bangunan untuk potensi penggunaan di masa depan, katanya.
 
Dengan ancaman kelaparan, penyebaran wabah penyakit, dan peningkatan cedera trauma, WHO menyerukan pengamanan mendesak terhadap fasilitas layanan kesehatan yang tersisa di Gaza, bersama dengan perlindungan pekerja kesehatan dan personel kemanusiaan, ungkap Tedros.
 
Ia juga menekankan pentingnya jalur bantuan kemanusiaan tanpa hambatan ke dan di seluruh Gaza, serta gencatan senjata sesegera mungkin.
 
Israel pada Senin kemarin mengumumkan bahwa mereka telah mundur dari Rumah Sakit Al-Shifa dan sekitarnya, setelah 14 hari melakuka penggerebekan dalam mencari militan Hamas.
 
Rumah sakit tersebut sebelumnya menjadi sasaran penggerebekan pada 16 November setelah dikepung selama satu minggu ketika halaman, sebagian bangunannya, peralatan medis, dan generator listriknya dihancurkan.
 
Israel telah melancarkan serangan militer mematikan di Jalur Gaza sejak serangan lintas batas Hamas pada awal Oktober yang menewaskan kurang dari 1.200 orang. Lebih dari 33.100 warga Palestina telah terbunuh dalam serangan balasan Israel, dan 75.800 lainnya terluka.
 
Baca juga:  WHO: 21 Pasien Tewas Sejak Israel Lakukan Operasi Militer di RS Al-Shifa Gaza
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan