Kotak vaksin AstraZeneca disimpan di sebuah farmasi di Vercelli, Italia pada 15 April 2021. Foto: AFP/Marco Bertorello
Kotak vaksin AstraZeneca disimpan di sebuah farmasi di Vercelli, Italia pada 15 April 2021. Foto: AFP/Marco Bertorello

Vaksin Tak Terkirim, Uni Eropa Siapkan Tuntutan Hukum ke AstraZeneca

Marcheilla Ariesta • 23 April 2021 00:12
Brussels: Komisi Eropa tengah mempersiapkan proses hukum terhadap perusahaan farmasi AstraZeneca. Langkah ini ditempuh setelah perusahaan itu menghentikan pengiriman vaksin covid-19 ke Uni Eropa. Aksi ini menandai langkah lebih lanjut dalam rencana Uni Eropa memutuskan hubungan dengan AstraZeneca.
 
"Negara-negara Uni Eropa harus memutuskan apakah mereka akan berpartisipasi. Ini mengenai pemenuhan pengiriman (vaksin) pada akhir kuartal kedua," kata pejabat Uni Eropa yang terlibat dalam dialog dengan perusahaan vaksin, dilansir dari AFP, Kamis, 22 April 2021.
 
Laporan ini pertama kali dimuat oleh Politico yang mengutip lima diplomat Eropa yang berbicara secara anonim. Mereka mengatakan mayoritas negara blok Benua Biru tersebut akan mendukung untuk menggugat AstraZeneca.

Baca: Vaksin AstraZeneca Versi Baru Mampu Atasi Covid-19 Varian Afsel
 
Brussels sudah mengirimkan surat resmi kepada perusahaan tersebut sebagai langkah pertama mereka pada Maret 2021. Juru bicara Komisi Eropa mengatakan jelang batas waktu untuk balasan berakhir bulan ini, masalah tersebut masih dalam pembahasan dengan AstraZeneca.
 
Juru bicara itu tidak memberikan penjelasan lebih detail. Namun, surat yang diterbitkan sebuah surat kabar Italia menunjukkan Uni Eropa sedang mencari klarifikasi penundaan aplikasi ke regulatornya untuk persetujuan vaksin.
 
Mereka juga mempertanyakan bagaimana AstraZeneca 'menghabiskan dana' lebih dari 224 juta euro (setara Rp3,92 triliun) yang diberikan Uni Eropa pada September 2020 untuk membeli bahan vaksin. Dalam sebuah kontrak, AstraZeneca berkomitmen melakukan upaya terbaik untuk mengirimkan 180 juta dosis vaksin ke Uni Eropa pada kuartal kedua. 
 
Menurut kontrak tersebut, total 300 juta dosis dikirim dalam periode Desember 2020 hingga Juni 2021. Namun, perusahaan pada 12 Maret 2021 mengatakan dalam pernyataannya, hanya akan mengirimkan sepertiga dari jumlah yang disepakati dalam kontrak tersebut. Surat dari Uni Eropa dikirim sepekan setelah pernyataan AstraZeneca diumumkan.

Vaksin untuk Indonesia


Dalam upaya mendukung vaksinasi di Tanah Air, Media Group bersama Slank menggelorakan kampanye sosial bertajuk "Vaksin untuk Indonesia". Kampanye ini adalah upaya untuk bersama-sama bangkit dari pandemi dan memupuk optimisme menuju normal baru dengan terus menjaga kesehatan fisik dan mental. Vaksin dalam tajuk ini bukan saja berarti "obat" atau "anti-virus", tetapi juga upaya untuk menguatkan kembali mental dan spirit kita di tengah kesulitan akibat pandemi.
 
"Slank dan Media Group bikin gerakan yang bertema 'Vaksin untuk Indonesia'. Berharap lewat musik dan dialog, acara ini bisa menyemangati dampak pandemi yang mengenai kehidupan kita, supaya tetap semangat. Kita hibur supaya senang, supaya imun kita naik juga. Mengajak masyarakat untuk jangan takut untuk divaksin. Ini salah satu solusi untuk lepas dari pandemi," terang drummer Slank, Bimo Setiawan Almachzumi alias Bimbim.
 
Program "Vaksin untuk Indonesia" tayang di Metro TV setiap hari Jumat, pukul 20:05 WIB. Dalam tayangan ini, Slank bukan saja menyuguhkan musik semata, tetapi juga menampilkan perjalanan ke sejumlah tempat dan berinteraksi dengan masyarakat dari berbagai latar belakang sosial.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan