Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden saat berbicara di Delaware pada Senin, 14 Desember 2020. (AFP)
Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden saat berbicara di Delaware pada Senin, 14 Desember 2020. (AFP)

Joe Biden: Saatnya Membuka Lembaran Baru

Marcheilla Ariesta • 15 Desember 2020 13:47
Washington: Presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden resmi dinyatakan sebagai pemenang dalam pemilihan umum presiden. Ia mengalahkan petahana Donald Trump yang hingga saat ini masih belum menerima kekalahannya.
 
Dalam pidato kemenangannya, Biden mengatakan ini adalah saat yang tepat untuk "membuka lembaran baru" dalam sejarah AS.
 
"Demokrasi AS telah didorong, diuji, dan diancam, namun tetap terbukti tangguh, benar, dan kuat," kata Biden dilansir dari laman BBC, Selasa, 15 Desember 2020.

Ia mengecam upaya Trump yang dinilai masih berusaha membatalkan hasil pemilu. Biden menegaskan kemenangan dirinya ini merupakan kehendak rakyat AS.
 
Baca:  Joe Biden Disahkan sebagai Presiden Terpilih AS, Trump Terpuruk
 
Berbicara di Delaware, Biden memuji seluruh warga AS yang sudah memberikan suara mereka dengan baik dalam pemilu November lalu. "Api demokrasi sudah lama menyala di negara ini," kata dia.
 
"Dan kami tahu bahwa tidak ada yang dapat memadamkan api itu, baik itu pandemi atau bahkan penyalahgunaan kekuasaan," seru Biden, merujuk pada virus korona (covid-19).
 
Di akhir pidatonya, ia mengatakan sudah waktunya Negeri Paman Sam untuk membuka lembaran baru. "Seperti yang telah kita lakukan sepanjang sejarah kita," ujarnya.
 
Joe Biden akhirnya disahkan sebagai presiden terpilih AS Senin 14 Desember waktu setempat. Pengesahan ini ditetapkan setelah anggota Electoral College melakukan pertemuan dan memberikan suara resmi dari tiap negara bagian.
 
Hasil ini makin membuat Presiden Donald Trump makin terpuruk karena dia berusaha menggunakan hukum untuk menggugat dan memberikan tekanan politik demi membatalkan hasil pemilu. Trump tetap yakin bahwa kemenangan Joe Biden dipenuhi dengan kecurangan.
 
Pemungutan suara Senin sebagian besar lancar; tidak ada protes yang mengganggu jalannya persidangan. Memang, di banyak negara bagian yang menjadi medan pertempuran, kehadiran polisi melebihi jumlah pengunjuk rasa, dan proses yang biasanya dilakukan oleh Electoral College berjalan tanpa gangguan.
 
Pemungutan suara Electoral College tersebut mengikuti enam minggu upaya yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh Trump untuk campur tangan dalam proses pemilihan dan mengubah hasil pemilu yang hilang dengan sekitar tujuh juta suara.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan