Polisi khusus Kosovo bersiaga di wilayah Jarinje yang berbatasan langsung dengan Serbia, 20 September 2021. (Armend NIMANI / AFP)
Polisi khusus Kosovo bersiaga di wilayah Jarinje yang berbatasan langsung dengan Serbia, 20 September 2021. (Armend NIMANI / AFP)

UE dan NATO Serukan Penurunan Ketegangan di Perbatasan Serbia-Kosovo

Willy Haryono • 27 September 2021 10:28
Brussels: Uni Eropa dan NATO menyerukan penurunan ketegangan di perbatasan Serbia dan Kosovo, di tengah perseteruan antar kedua pihak terkait masalah kebijakan pelat nomor kendaraan. Serbia dan Kosovo sama-sama tak menerima jika warga mereka harus mengganti pelat nomor kendaraan saat melintasi perbatasan.
 
"Saya telah berbicara dengan @avucic dari #Serbia dan @albinkurti dari #Kosovo mengenai perlunya deeskalasi di Kosovo utara," tulis Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg via Twitter, merujuk pada nama Presiden Aleksandar Vucic dan Perdana Menteri Albin Kurti.
 
"Penting bagi Belgrade dan Pristina untuk menahan diri dan kembali ke jalur dialog," sambungnya, dilansir dari laman Anadolu Agency, Senin, 27 September 2021.

Stoltenberg menegaskan bahwa mandat KFOR NATO tidak berubah sejak dulu, yakni "memastikan lingkungan aman serta kebebasan bergerak bagi semua orang."
 
Pasukan Kosovo, atau disingkat KFOR, adalah misi penjaga perdamaian pimpinan NATO yang beroperasi di Kosovo sejak Juni 1999. KFOR dikerahkan untuk membangun perdamaian dan stabilitas di Kosovo dan area sekitarnya.
 
Baca:  Gara-Gara Pelat Nomor Kendaraan, Serbia dan Kosovo Bersitegang
 
Sementara itu, Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Josep Borrell mengatakan bahwa "Serbia dan Kosovo perlu menurunkan ketegangan tanpa syarat, dengan menarik unit polisi khusus dan menyingkirkan semua barikade."
 
"Provokasi lebih lanjut, atau aksi-aksi sepihak yang tidak dikoordinasikan, merupakan sesuatu yang tidak dapat diterima," tegas Borrell.
 
Untuk menurunkan ketegangan, Serbia dan Kosovo diminta secara aktif mencari solusi terbaik. "UE akan terus mendukung upaya semacam itu. Pemimpin Kosovo maupun Serbia sama-sama bertanggung jawab penuh atas segala risiko keselamatan masyarakat mereka," ungkapnya.
 
Seperti Stoltenberg, Borrell juga menyinggung kembali peran KFOR dalam memastikan stabilitas keamanan di kawasan Balkan Barat.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan