Pengumuman tambahan bantuan disampaikan saat AS sudah hampir menyelesaikan penarikan pasukannya dari Afghanistan.
Persetujuan Biden disampaikan melalui sebuah memo dari Gedung Putih pada Jumat, 23 Juli 2021. Tambahan bantuan ini bertujuan "memenuhi kebutuhan mendesak para pengungsi, korban konflik, dan mereka yang berada dalam kondisi rentan terkait situasi di Afghanistan."
"Bantuan ini akan disalurkan melalui basis bilateral maupun bilateral sesuai kebutuhan, termasuk melalui kontribusi terhadap organisasi-organisasi internasional dan lembaga nirlaba serta pihak lainnya," tulis Biden, dilansir dari laman The Hill.
Langkah penyaluran tambahan bantuan dilakukan di tengah memburuknya situasi keamanan di Afghanistan. Mengenai pasukan AS di sana, target Biden untuk mengakhiri misi kemungkinan akan berjalan tepat waktu pada 31 Agustus mendatang.
Sebelumnya, Biden ingin semua pasukan AS sudah angkat kaki dari Afghanistan pada 11 September tahun ini, yang bertepatan dengan peringatan serangan 9/11.
Baca: Pemerintah Didesak Segera Evakuasi WNI Dari Afghanistan
Ribuan prajurit dan warga sipil Afghanistan telah melarikan diri ke beberapa negara tetangga seiring meningkatnya aksi kekerasan yang dilakukan Taliban. Menurut keterangan Ketua Kepala Staf Gabungan AS Mark illey, Taliban telah menguasai lebih dari separuh pusat distrik di Afghanistan.
Bulan ini, pemerintahan Afghanistan telah meluncurkan operasi bertajuk "Operation Allies Refuge" untuk mengevakuasi warga Afghanistan yang sejak 20 tahun terakhir membantu Negeri Paman Sam.
Juru bicara Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon John Kirby mengatakan bahwa sekitar 2.500 warga Afghanistan sudah berada "di fase akhir" pengajuan visa. Jika semua persyaratan sudah selesai, maka mereka bisa masuk dan mendapat perlindungan di AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News