"Saya tekankan, kepentingan Indonesia hanya satu, yakni melihat rakyat Afghanistan menikmati perdamaian, sejahtera, dan hak-haknya, termasuk hak perempuan, terpenuhi," ucap Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan virtual dari New York, Amerika Serikat, Rabu, 22 September 2021.
Taliban telah merebut ibu kota Kabul pada 15 Agustus lalu. Setelah kembali berkuasa, Taliban pernah berjanji untuk menjadi lebih moderat, inklusif, dan juga bertekad melindungi hak-hak perempuan.
Namun sejauh ini, sejumlah pihak masih skeptis terhadap janji tersebut, terlebih setelah Taliban membentuk pemerintahan interim yang semua anggotanya adalah laki-laki.
Masih seputar Afghanistan, Menlu Retno juga telah berbicara dengan Abdullah Abdullah, tokoh Afghanistan yang pernah menjadi ketua dewan rekonsiliasi nasional. Menlu Retno mengaku telah beberapa kali berbicara dengan Abdullah seputar isu Afghanistan.
"Kami saling bertukar pikiran. Beliau mendengarkan harapan agar Indonesia dapat terus berkontribusi agar Afghanistan dapat menjadi negara damai, stabil, dan sejahtera," tutur Menlu Retno.
Sebelumnya dalam sebuah wawancara bersama Media Indonesia, Menlu Retno mengatakan bahwa Indonesia akan terus memantau perkembangan situasi di Afghanistan.
Walau situasi keamanan di sana belum stabil, Menlu Retno menegaskan bahwa misi diplomatik Indonesia untuk Afghanistan tidak akan ditutup.
KBRI Kabul masih tetap beroperasi hingga saat ini, meski kegiatan operasionalnya untuk sementara dilakukan dari Islamabad, Pakistan.
Baca: Indonesia Terus Pantau Afghanistan, Termasuk Implementasi Janji Taliban
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News