"Ketiga delegasi juga telah menyetujui inspeksi Senin ini terhadap 40 kapal yang berangkat (dari pelabuhan-pelabuhan)," ujar Pusat Koordinasi Bersama atau JCC, seperti dikutip dari laman Anadolu Agency.
JCC menambahkan, delegasi Rusia telah diberitahu mengenai kedua rencana tersebut.
Sebelumnya, Kementerian Pertahanan Nasional Turki mengatakan bahwa Menteri Pertahanan Hulusi Akar terus bernegosiasi dan berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait mengenai kelanjutan dari kesepakatan ekspor biji-bijian, termasuk gandum, dari sejumlah pelabuhan di Laut Hitam.
Namun pada Sabtu kemarin, Rusia mengumumkan bahwa mereka menangguhkan partisipasinya dalam kesepakatan tersebut terkait adanya serangan terhadap Armada Laut Hitam mereka.
Turki, PBB, Rusia dan Ukraina telah menandatangani perjanjian ekspor biji-bijian pada 22 Juli lalu di Istanbul. Kala itu, semua pihak sepakat melanjutkan ekspor gandum dari tiga pelabuhan Laut Hitam Ukraina yang sempat dihentikan sementara setelah terjadinya invasi Rusia ke Ukraina pada Februari.
Kesepakatan biji-bijian meliputi pembentukan JCC yang anggotanya berasal dari Rusia, Ukraina dan Turki serta PBB. JCC didirikan di Istanbul untuk mengawasi jalannya proses pengiriman biji-bijian ke sejumlah negara.
Perjanjian tersebut bertujuan mengurangi dampak buruk dari masalah pangan global dan rantai pasok yang terganggu akibat perang Rusia-Ukraina. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
Baca: Sekjen PBB Desak Perpanjangan Kesepakatan Gandum Rusia-Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News