Sekjen PBB Antonio Guterres. (AFP)
Sekjen PBB Antonio Guterres. (AFP)

Sekjen PBB Desak Perpanjangan Kesepakatan Gandum Rusia-Ukraina

Willy Haryono • 29 Oktober 2022 12:08
New York: Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres "semua pihak melakukan segala upaya" untuk memperpanjang perjanjian ekspor biji-bijian Rusia-Ukraina.
 
Disebut dengan kesepakatan Laut Hitam, perjanjian ekspor gandum Rusia-Ukraina disepakati pada Juli lalu dengan dimediasi PBB dan Turki. Perjanjian itu telah mengekspor lebih dari 9 juta ton biji-bijian dari sejumlah pelabuhan di Ukraina.
 
Perjanjian tersebut merupakan hal penting dalam mengurangi dampak buruk krisis pangan global yang disebabkan invasi Rusia ke Ukraina pada Februari lalu.

Belakangan, Pemerintah Rusia mengeluhkan bahwa mereka kesulitan mengekspor produk biji-bijian dan pupuk sebagai bagian dari perjanjian kedua Laut Hitam.
 
Perjanjian awal ditetapkan untuk 120 hari, dengan opsi pembaruan pada 19 November "jika tidak ada pihak yang keberatan," kata juru bicara Guterres, Stephane Dujarric.
 
"Kami mendesak semua pihak untuk melakukan segala upaya untuk memperbarui Inisiatif Butir Laut Hitam dan menerapkan kedua perjanjian tersebut sepenuhnya, termasuk penghapusan segala hambatan yang tersisa untuk ekspor biji-bijian dan pupuk dari Rusia," katanya, dikutip dari laman Al Arabiya News, Sabtu, 29 Oktober 2022.
 
"Tantangan sudah pasti ada, tetapi kami tahu hal itu bisa diatasi. Pemerintah, perusahaan pelayaran, pedagang biji-bijian dan pupuk serta petani di seluruh dunia sekarang mencari kejelasan tentang masa depan (perjanjian gandum)," tambah pernyataan Dujarric.
 
Rusia mengeluh tidak dapat menjual produk pupuknya karena terkena sanksi ekonomi Barat.
 
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia mengatakan kepada awak media pada Kamis kemarin bahwa ekspor Rusia harus diizinkan sebelum Moskow berkomitmen untuk memperpanjang kesepakatan Laut Hitam.
 
"Saya sudah mengatakan sejak lama (bahwa) rintangannya tetap sama," kata sang dubes.
 
Awal pekan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken memperkirakan bahwa keputusan Rusia untuk mengabaikan perjanjian gandum akan disambut "kemarahan besar" oleh negara-negara di seluruh dunia.
 
Baca: Lebih dari 8 Juta Ton Biji-bijian Telah Diekspor dari Ukraina Selama Invasi Rusia
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan