Sebuah panel Kongres pada 13 September diminta memberi tinjauan mendesak oleh Administrasi Arsip dan Catatan Nasional (NARA). Desakan terjadi setelah anggota staf agensi mengakui mereka tidak tahu apakah semua catatan kepresidenan dari pemerintahan Trump di Gedung Putih trlah diserahkan.
"Meskipun tidak ada cara mudah untuk menetapkan akuntabilitas absolut, kami tahu bahwa kami tidak memiliki hak asuh atas semua yang seharusnya kami lakukan," kata penjabat Pengarsip Debra Wall kepada Komite Pengawasan dan Reformasi DPR, dilansir dari AFP, Senin, 3 Oktober 2022.
Arsip mengetahui beberapa staf Gedung Putih melakukan bisnis resmi pada akun pesan elektronik pribadi yang tidak disalin atau diteruskan ke akun resmi mereka, yang melanggar Undang-Undang Catatan Presiden.
Baca juga: Donald Trump dan Anak-anaknya Dituntut Lakukan Penipuan
"NARA telah memperoleh catatan seperti itu dari sejumlah mantan pejabat dan akan terus mengejar pengembalian jenis catatan presiden yang serupa dari mantan pejabat," kata Wall.
Dia mengatakan Arsip, badan federal yang bertugas melestarikan catatan pemerintah, akan berkonsultasi dengan Departemen Kehakiman tentang "apakah akan memulai tindakan untuk pemulihan catatan yang dihapus secara tidak sah".
Ketua Komite Pengawas, perwakilan Carolyn Maloney menuturkan, dia akan melakukan segala daya untuk memastikan kembalinya semua catatan dan mencegah penyalahgunaan di masa depan.
"Mantan Presiden Trump dan staf seniornya telah menunjukkan pengabaian total terhadap supremasi hukum dan keamanan nasional kita dengan gagal mengembalikan catatan kepresidenan seperti yang diwajibkan undang-undang," ucap Maloney.
Donald Trump menghadapi penyelidikan kriminal oleh Departemen Kehakiman karena menyimpan catatan pemerintah - beberapa ditandai sebagai sangat rahasia, termasuk "sangat rahasia" - di tanah miliknya di Mar-a-Lago di Florida setelah meninggalkan kantor pada Januari 2021.
FBI menyita lebih dari 11.000 catatan, termasuk sekitar 100 dokumen yang ditandai sebagai rahasia, dalam pencarian 8 Agustus yang disetujui pengadilan di Mar-a-Lago.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id