Wilton Daniel Gregory, Uskup Agung dari etnis Afrika Amerika asal Washington DC, akan menjadi satu dari 13 kardinal di Vatikan. Ia dan 12 tokoh lainnya akan resmi menjadi kardinal dalam sebuah seremoni di Vatikan pada 28 November mendatang.
Kardinal adalah rohaniwan tertinggi di Gereja Katolik Roma di bawah Paus Fransiskus. Salah satu peran kardinal adalah memilih seorang Paus, yang dipilih dari kalangan mereka dalam sebuah pertemuan rahasia.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Di bawah aturan Gereja Katolik Roma, kardinal yang berusia di atas 80 tahun tidak diizinkan ikut memilih seorang Paus. Gregory masih memungkinkan, karena usianya 72 tahun.
Dikutip dari laman BBC, sembilan kardinal yang dapat memilih seorang Paus berasal dari Italia, Malta, Rwanda, AS, Filipina, Chile, Brunei, dan Meksiko.
Sejumlah pakar urusan Vatikan mengatakan, penunjukan 13 tokoh ini akan memperkuat pengaruh Paus Fransiskus terhadap jajaran kardinal yang suatu hari akan memilih pengganti dirinya.
Menurut data National Catholic Reporter, jika 13 tokoh itu nantinya resmi menjadi kardinal, maka Fransiskus telah memilih hampir 60 persen dari rohaniwan di Vatikan selama masa kepemimpinannya.
Gregory adalah pastor sejak umur 25, dan menjadi Uskup Agung Washington pada Mei 2019. Ia menggantikan kardinal Donald Wuerl yang mengundurkan diri di tengah kritik terkait kasus pelecehan.
Di AS, Uskup Agung Gregory merupakan suara vokal dalam upaya memberantas pelecehan di internal Gereja Katolik. Sebagai presiden dalam konferensi uskup di AS pada 2002, ia telah mendorong para pemimpin gereja Katolik untuk mengadopsi hukuman yang lebih berat bagi para pelaku pelecehan.
Baca: Kasus Pelecehan, Mantan Bankir Vatikan Divonis 6 Tahun Penjara
(WIL)