Presiden AS Donald Trump kembali  ke Gedung Putih pada Sabtu, 7 November 2020. (ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/AFP
Presiden AS Donald Trump kembali ke Gedung Putih pada Sabtu, 7 November 2020. (ANDREW CABALLERO-REYNOLDS/AFP

Trump Diyakini akan Sulit Terima Kekalahan dari Biden

Willy Haryono • 08 November 2020 14:03
Teheran: Joe Biden telah menjadi presiden terpilih Amerika Serikat, namun petahana Donald Trump tetap tidak mau mengakui kekalahannya. Menurut seorang profesor ilmu politik di Alabama, Trump kemungkinan besar tidak akan mau menerima kekalahan, karena tidak ada kata "kalah" di dalam "DNA" dirinya.
 
Biden menjadi pemenang pilpres AS usai unggul di negara bagian Pennsylvania dan meraih lebih dari 270 electoral college atau suara elektoral yang dibutuhkan untuk melaju ke Gedung Putih.
 
Trump sedang berada di lapangan golf miliknya saat Biden dinyatakan media-media besar AS sebagai pemenang. Trump menolak mengakui kekalahan dan bertekad melanjutkan gugatannya di jalur hukum.

"Kita semua tahu mengapa Joe Biden terburu-buru mengaku sebagai pemenang, dan mengapa teman-teman medianya berusaha keras untuk membantu: mereka tidak mau kebenaran terungkap," kata Trump saat ditanya respons mengenai kemenangan Biden.
 
"Fakta sederhananya adalah, pilpes ini masih jauh dari kata usai," sambung dia.
 
Nader Entessar, seorang profesor emeritus di bidang ilmu politik dari University of South Alabama, mengaku tidak terkejut saat melihat sikap Trump.
 
Baca:  Trump Tidak Mau Kalah, Terus Maju dengan Gugatan Hukum Pilpres
 
"Seperti saya sebutkan dalam wawancara dengan beberapa media, Pennsylvania merupakan bagian krusial untuk menang dalam pilpres AS tahun ini. Joe Biden berhasil mengantongi suara elektoral dari negara bagian penting tersebut untuk menjadi presiden ke-46 Amerika Serikat," ucap Entessar kepada kantor berita Mehr News Agency pada Minggu, 8  November 2020.
 
"Tidak ada apapun di dalam DNA Donald Trump yang dapat membuat dirinya mengakui kekalahan, di tempat dan waktu kapan pun," sambungnya.
 
Menurut Entessar, Trump tidak akan menjadi pihak yang kalah tapi tetap dihormati seperti beberapa kandidat capres terdahulu dalam pilpres AS. "Saya bahkan ragu Trump akan datang dalam pelantikan Biden," sebut Entessar.
 
Ia mengatakan bahwa Trump, yang merupakan pengusaha real estate, mungkin sudah sejak lama terbiasa menggusur penghuni dari sejumlah properti miliknya. Kali ini, lanjut Entessar, situasinya berbalik.
 
"Sekarang, dia harus terbiasa saat digusur dari Gedung Putih," pungkas Entessar.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan