"Kita semua bersatu dalam periode yang ditandai bergam tantangan dan perpecahan besar, konflik dan perubahan iklim, serta meningkatnya kemiskinan dan kesenjangan," ucap Guterres yang berbicara dalam bahasa Prancis.
"Pandemi terus mengancam kehidupan dan masa depan. Tantangan-tantangan ini diperburuk kesenjangan yang mengancam dunia kita, kesenjangan antara kelompok kaya dan miskin," sambungnya, dikutip dari laman Tass, Rabu, 15 September 2021.
Bagi sebagian orang, lanjut Guterres, makanan dan minuman serta layanan kesehatan dianggap sebagai komoditas lumrah yang memang pasti akan mereka dapatkan. Namun bagi sebagian orang lainnya, hal-hal semacam itu hanyalah mimpi.
Baca: PBB Sebut Pandemi Covid-19 Krisis Ganda Bagi Warga Miskin
Kesenjangan seperti ini disebut Guterres tidak hanya untuk masalah kebutuhan pokok, namun juga vaksin yang merupakan komoditas krusial dalam mengakhiri pandemi Covid-19.
"Tantangan dan perpecahan ini bukanlah fenomena alam. Ini buatan manusia. Sejumlah sistem ekonomi memperberat kelompok miskin dan rentan," sebut Guterres yang beralih ke bahasa Inggris.
"Namun tantangan dan perpecahan ini dapat ditangani, jika kita bersatu, sebagai sebuah keluarga manusia. jika kita bersatu dan berkumpul dalam semangat multilateralisme," lanjutnya.
Guterres juga meminta negara-negara dunia untuk meningkatkan laju vaksinasi Covid-19 dan lebih serius dalam memitigasi dampak buruk perubahan iklim.
"Peperangan dan konflik juga harus diakhiri. Sudah saatnya kita fokus terhadap satu musuh bersama: pandemi," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News