Sekitar 100 ribu orang mengikuti unjuk rasa perubahan iklim di tengah penyelenggaraan COP26 di Glasgow, Skotlandia, 6 November 2021. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)
Sekitar 100 ribu orang mengikuti unjuk rasa perubahan iklim di tengah penyelenggaraan COP26 di Glasgow, Skotlandia, 6 November 2021. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)

COP26: 100 Ribu Orang Hadiri Unjuk Rasa Terbesar di Glasgow

Willy Haryono • 07 November 2021 09:37
Glasgow: Sekitar 100 ribu orang berunjuk rasa di Glasgow dalam mendesak aksi nyata para pemimpin global dalam mengatasi dampak buruk perubahan iklim, Sabtu, 6 November. Ini merupakan demonstrasi terbesar sejauh ini dalam rangkaian KTT Iklim COP26 di Glasgow, Skolandia.
 
Aktivis lingkungan hidup Greta Thunberg ikut serta dalam aksi unjuk rasa namun tidak menyampaikan pernyataan apapun. Beberapa aktivis lain, seperti Vanessa Nakate, terlihat berbicara ke hadapan demonstran..
 
Dikutip dari BBC, Minggu, 7 November 2021, Kepolisian Skotlandia menahan 21 ilmuwan yang merantai diri mereka bersama dan memblokade sebuah jembatan di atas Sungai Clyde. Polisi juga menghalau aksi sejumlah aktivis sosial yang menyalakan kembang api dalam unjuk rasa.

Namun secara keseluruhan, unjuk rasa di tengah COP26 ini "berlangsung tanpa insiden berarti."
 
Unjuk rasa bertajuk "Global Day of Action for Climate Justice" dimulai di Kelvingrove Park di barat Glasgow dan di Queen's Park di wilayah selatan sekitar tengah hari. Dari dua lokasi itu, para pedemo berjalan di rute yang sudah disepakati bersama dengan polisi menuju Glasgow Green.
 
Sekitar 100 demonstrasi perubahan iklim juga digelar di sejumlah wilayah Britania Raya selama COP26. Aksi serupa juga digelar di 100 negara, termasuk Kenya, Turki, Prancis, Brasil, Australia dan Kanada.
 
Di London, demonstran berjalan dari Bank of England menuju Trafalgar Square. Aksi serupa dalam jumlah massa yang cukup besar juga terjadi di Cardiff.
 
Pidato pembukaan dalam unjuk rasa di Glasgow Green disampaikan perwakilan dari seluruh dunia. Nakate, aktivis muda asal Uganda, mengatakan kepada para pengunjuk rasa bahwa, "krisis iklim dan ekologi sudah terjadi di sini, begitu juga dengan masyarakat dari seluruh dunia."
 
"Jarang ada pemimpin yang memiliki keberanian untuk memimpin. Itulah saatnya bagi masyarakat, orang-orang seperti kalian dan saya, untuk bangkit dan mendesak dilakukannya aksi nyata. Dan saat kita melakukannya dalam jumlah yang cukup besar, para pemimpin akan bergerak," ungkap Nakate.
 
Thunberg tidak berbicara dalam unjuk rasa kali ini demi memberikan ruang kepada para aktivis lain karena dirinya sudah menyampaikan pernyataan dalam aksi serupa pada Jumat kemarin.
 
Baca:  Greta Thunberg Sebut KTT Iklim COP26 Sebagai Sebuah 'Kegagalan'
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan