Aktivis lingkungan hidup Greta Thunberg berbicara dalam unjuk rasa terkait COP26 di Glasgow, Skotlandia, 5 November 2021. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)
Aktivis lingkungan hidup Greta Thunberg berbicara dalam unjuk rasa terkait COP26 di Glasgow, Skotlandia, 5 November 2021. (DANIEL LEAL-OLIVAS / AFP)

Greta Thunberg Sebut KTT Iklim COP26 Sebagai Sebuah 'Kegagalan'

Willy Haryono • 06 November 2021 10:54
Glasgow: Aktivis lingkungan hidup Greta Thunberg menyebut konferensi perubahan iklim KTT COP26 sebagai sebuah "kegagalan." Pernyataan disampaikan Thunberg ke ribuan pengunjuk rasa di Glasgow, sebuah kota di Skotlandia tempat berlangsungnya COP26.
 
Berbicara di Lapangan George, Thunberg mengatakan bahwa pemangkasan emisi dalam jumlah "drastis" dan dilakukan "sesegera mungkin" sangatlah dibutuhkan dunia.
 
Aksi unjuk rasa di Glasgow ini digelar oleh Fridays for Future Scotlands, sebuah grup pemuda terinspirasi aktivitas Thunberg di bidang lingkungan hidup. Ini merupakan satu dari serangkaian demonstrasi yang berlangsung selama COP26.

"Sudah bukan rahasia lagi bahwa COP26 merupakan sebuah kegagalan. Seharusnya sudah jelas bahwa kita tidak dapat menyelesaikan sebuah krisis dengan menggunakan metode yang sama," ungkap Thunberg, dilansir dari BBC, Sabtu, 6 November 2021.
 
"Kita membutuhkan pemangkasan emisi tahunan yang drastis dan segera, yang belum pernah dilihat siapapun di dunia ini," sambungnya.
 
Ia mengatakan, para penguasa dunia terkesan seperti hidup di "dalam fantasi mereka" mengenai planet Bumi yang dapat tumbuh secara tak terbatas. Thunberg juga menilai banyak pemimpin global yang seolah-olah mengharapkan adanya solusi teknologi yang dapat secara ajaib menyelesaikan krisis saat ini.
 
"Semua (fantasi ini) terjadi di saat dunia benar-benar terbakar, dan di saat masyarakat di garda terdepan terkena dampak dari krisis iklim," tutur Thunberg.
 
Ia mendeskripsikan COP26 sebagai "selebrasi dua pekan mengenai bisnis dan bla bla bla." Menurutnya, para pemimpin global di COP26 hanya berusaha "menciptakan peluang untuk menguntungkan diri mereka sendiri."
 
Baca:  Greta Thunberg: Pemimpin Global Hanya Berkata "Bla Bla Bla" Soal Iklim
 
Tidak hanya Thunberg, beberapa aktivis muda juga ikut serta dalam aksi protes di Glasgow. Salah satunya adalah Vanessa Nakate dari Uganda.
 
"Secara historis, benua Afrika hanya bertanggung jawab atas 3 persen emisi global, namun justru masyarakat Afrika yang paling terkena dampak brutal krisis iklim," ungkapnya.
 
"Di saat belahan Bumi selatan sudah mengalami krisis iklim, hal ini tidak muncul di halaman-halaman terdepan surat kabar dunia," sambung Nakate.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan