Greta Thunberg berbicara dalam acara konferensi iklim Youth4Climate di Milan, Italia, 28 September 2021. (MIGUEL MEDINA / AFP)
Greta Thunberg berbicara dalam acara konferensi iklim Youth4Climate di Milan, Italia, 28 September 2021. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Greta Thunberg: Pemimpin Global Hanya Berkata "Bla Bla Bla" Soal Iklim

Willy Haryono • 29 September 2021 11:45
Milan: Aktivis iklim Greta Thunberg dan Vanessa Nakate mengkritik keras jajaran pemimpin global yang mereka nilai hanya menyampaikan ucapan dan komitmen kosong tanpa tindakan nyata seputar penanganan perubahan iklim. Keduanya merupakan bagian dari 400 aktivis iklim yang diundang dalam pertemuan bertajuk Youth4Climate di Milan, Italia.
 
Nantinya, hasil pertemuan tersebut akan disampaikan ke Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim PBB yang akan digelar di Glasgow, Skotlandia, mulai 31 Oktober mendatang.
 
Thunberg, yang namanya dikenal dunia sebagai aktivis remaja, menegaskan bahwa dampak buruk perubahan iklim masih bisa dicegah. Namun ia mengaku sudah jengah dengan pernyataan sejumlah tokoh global yang dinilai tidak menghasilkan apa-apa dalam 30 tahun terakhir ini.

"Orang-orang yang disebut pemimpin hanya bisa mengucapkan kata-kata. Kata-kata yang terdengar hebat, tapi tidak ada tindakannya. Harapan dan mimpi kita tenggelam oleh kata-kata dan janji kosong mereka," ucap Thunberg, dilansir dari laman Macon, Rabu, 29 September 2021.
 
"Tentu saja kita membutuhkan adanya dialog konstruktif, tapi mereka hanya berkata 'bla bla bla' saja dalam 30 tahun terakhir, dan apakah ada hasilnya saat ini?" tanya aktivis asal Swedia itu.
 
Mengenai pertemuan di Milan, Thunberg menilainya sebagai sebuah konferensi yang tidak serius. Menurutnya, pihak acara hanya mengundang sekelompok pemuda untuk "berpura-pura mendengarkan ucapan kami, padahal tidak."
 
"Mereka tidak mendengarkan kami. Lihat saja data-data yang ada. Emisi terus meningkat. Sains tidak pernah berbohong," ungkapnya, merujuk pada emisi karbon.
 
Baca:  Dua Anak Muda Jadi Wakil Indonesia di Pra-COP Youth di Italia
 
Nakate, aktivis asal Uganda, mengatakan bahwa komitmen pemimpin global untuk menggalang dana EUR100 miliar per tahun untuk menangani perubahan iklim tidak terwujud. Dananya tetap tidak terkumpul meski kebakaran hutan di California dan Yunani, serta banjir di Jerman dan Belgia sudah menjadi bukti bahwa dampak perubahan iklim dapat terjadi di mana pun.
 
"Faktanya, dananya sudah dijanjikan dari 2020, dan hingga kini kami masih menanti," tutur Nakate. "Tidak ada lagi konferensi kosong. Saatnya untuk memperlihatkan dana yang dijanjikan. Sekarang sudah saatnya. Jangan lupa untuk mendengarkan orang-orang dan area paling terdampak (perubahan iklim)," sambungnya.
 
Ia menambahkan, dampak perubahan iklim juga melanda Afrika, walau benua tersebut merupakan "penghasil emisi CO2 terendah di benua mana pun kecuali Antarktika."
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan