Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam acara kampanye di Wisconsin, 23 Juli 2024. (KAMIL KRZACZYNSKI / AFP)
Wakil Presiden AS Kamala Harris dalam acara kampanye di Wisconsin, 23 Juli 2024. (KAMIL KRZACZYNSKI / AFP)

Serang Trump di Wisconsin, Harris: Pilih Negara Penuh Kasih atau Kebencian?

Willy Haryono • 24 Juli 2024 08:24
Milwaukee: "Apakah kita ingin hidup di negara yang bebas, penuh kasih sayang, dan supremasi hukum, atau di negara penuh kekacauan, ketakutan, dan kebencian?" tanya Wakil Presiden Amerika Serikat Kamala Harris kepada para hadirin di sebuah acara kampanye di Wisconsin pada Selasa kemarin.
 
Pertanyaan tersebut merupakan serangan terbaru Harris terhadap calon presiden dari Partai Republik Donald Trump, yang disebutnya berpotensi membuat Negeri Paman Sam dipenuhi kebencian dan perpecahan.
 
Mengutip dari DW, Rabu, 24 Juli 2024, ini merupakan kelanjutan dari kampanye Harris sejak Presiden AS Joe Biden memutuskan mundur dari pencalonan di pemilu AS 2024.

Selama pidatonya di kota Milwaukee di Wisconsin, Harris yang berusia 59 tahun itu menyebut calon presiden dari Partai Republik Donald Trump sebagai sosok yang ingin "membawa negara kita mundur."
 
Ia mengulangi komentarnya di acara kampanye perdana di Wilmington Senin lalu, di mana ia mengenang saat dirinya masih menjadi jaksa di California.
 
"Saya pernah menghadapi berbagai jenis pelaku kejahatan," kata Harris kala itu.
 
"Ada predator yang melecehkan wanita, pengusaha yang menipu konsumen, atau penipu yang melanggar aturan demi keuntungan pribadi. Jadi dengarkan saya ketika saya berkata: Saya tahu seperti apa tipe Donald Trump itu," lanjutnya.

Isu Aborsi di AS

Wakil presiden itu juga mengkritik Trump tentang masalah aborsi, dengan mengatakan bahwa pengusaha real-estate itu mendukung larangan aborsi di level nasional.
 
"Kita semua meyakini bahwa perempuan harus bisa membuat keputusan tentang tubuh mereka sendiri dan tidak membiarkan pemerintah memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan," tegas Harris.
 
Mahkamah Agung AS yang mayoritasnya konservatif membatalkan keputusan penting Roe v. Wade di tahun 2022, yang menyatakan bahwa Konstitusi AS secara umum melindungi hak perempuan untuk melakukan aborsi.
 
Sejak Roe v. Wade dibatalkan, aborsi telah menjadi isu terdepan dalam politik AS, karena banyak negara bagian telah membatasi praktik medis tersebut.
 
Baca juga:  Harris Cenderung Simpatik ke Palestina, Sikap AS Akan Berubah?
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan