Warga beri penghormatan terakhir kepada George Floyd. Foto: AFP
Warga beri penghormatan terakhir kepada George Floyd. Foto: AFP

Tuntutan untuk Keadilan di Pemakaman George Floyd

Fajar Nugraha • 10 Juni 2020 17:15
Houston: Masyarakat Houston, Amerika Serikat (AS) mengucapkan perpisahan kepada George Floyd dalam pemakaman yang dilakukan di kampung halamannya Selasa 9 Juni waktu setempat atau Rabu 10 Juni waktu Indonesia. Tuntutan akan keadilan pun menggema.
 
Pemakaman George Floyd ini berlangsung dengan megah dan warga berdiri di pinggir jalan melihat peti mati pria berusia 46 tahun itu yang dibawa dengan kereta kuda. Kematian Floyd di tangan polisi berkulit putih AS, telah mengundang kecaman luas memicu protes global terhadap kebrutalan polisi dan rasisme.
 
Para politisi, aktivis hak-hak sipil, dan selebritas bergabung dalam berbagi kenangan tentang pria yang mereka sebut ‘raksasa lembut’ setelah peti emasnya dibawa ke dalam tempat suci oleh enam pengusung, ketika barisan petugas polisi berdiri dengan perhatian dan memberi hormat.

Pemimpin hak-hak sipil pendeta Al Sharpton menyampaikan pidato yang sengit, di mana ia menuduh Presiden Donald Trump menunjukkan ketidakpedulian atas kematian Floyd, dan mengirim polisi sinyal impunitas.
 
"Kami memerangi kejahatan di tempat-tempat teratas!” tegas Sharpton, seperti dikutip AFP, Rabu, 10 Juni 2020.
 
“Bagaimana Anda bisa memutarbalikkan cerita padahal Anda bisa mengupayakan keadilan,” ucap Sharpton menyindir Presiden Donald Trump.
 
"Anda duduk sekarang mencoba mencari tahu bagaimana Anda akan menghentikan protes, daripada mencari cara menghentikan kebrutalan. Sinyal yang kami kirim adalah bahwa jika Anda berada di penegakan hukum, bahwa hukum itu tidak berlaku untuk Anda,” tutur Sharpton.
 
Mengakui keberadaan orangtua dari para korban kekerasan polisi sebelumnya -,termasuk Eric Garner, Botham Jean dan Michael Brown,- Sharpton mengatakan, ”mereka tahu lebih baik daripada siapa pun mengenai rasa sakit keluarga Floyd”.
 
"Sampai kita tahu harga untuk kehidupan (warga kulit) hitam sama dengan harga untuk kehidupan putih, kita akan terus kembali ke situasi ini berulang-ulang," kata pengkhotbah itu di The Fountain of Praise Church di Houston selatan.
 
Pendeta Sharpton pun menunjukkan bahwa dukungan untuk Floyd tetap bergema meskipun di masa pandemi korona. "Dan saat kami membaringkanmu untuk beristirahat hari ini, gerakan itu tidak akan beristirahat sampai kita mendapatkan keadilan,” ucapnya.
 
Floyd meninggal pada 25 Mei ketika seorang petugas polisi kulit putih Minneapolis menekan lutut ke lehernya selama hampir sembilan menit. Ucapan ‘Aku tidak bisa bernapas’ menjadi seruan bagi para demonstran.
 
Kematiannya menjadi bagian dari hubungan keretakan antara komunitas kulit berwarna dan polisi di AS di saat puluhan ribu pengunjuk rasa turun ke jalan.
 
Prosesi di Fountain of Praise adalah tahap terakhir dari serangkaian upacara sebelum peti mati Floyd diangkut oleh kereta kuda di sore hari ke tempat peristirahatan terakhirnya di samping makam ibunya. Dalam perjalanan ke pemakaman Houston Memorial Gardens, iring-iringan melewati ratusan simpatisan yang meneriakkan nama Floyd. "Istirahat dalam kekuasaan" dituliskan dengan kapur biru di jalan, sementara yang satu mengangkat papan bertuliskan: "Kami tidak akan pernah lupa."
 
Sekitar 500 tamu berada di pemakaman, termasuk aktor Channing Tatum dan Jamie Foxx, sutrada film Tyler Perry, penyanyi Ne-Yo dan juara tinju Floyd Mayweather yang dilaporkan membayar semua biaya.


Pembuat perbedaan


Calon Presiden AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, yang telah mengunjungi keluarga itu, menyampaikan kata-kata belasungkawa kepada anak-anak Floyd dalam sebuah pesan video. Biden meminta anak Floyd, untuk ‘mengubah dunia menjadi lebih baik’ dalam mengenang nama ayah mereka.
 
Baca: Biden Serukan Keadilan Rasial di Memorial George Floyd.
 
"Hari ini sekarang adalah waktu, tujuan, musim untuk mendengarkan dan menyembuhkan," kata Biden, yang menderita tragedi sendiri dengan kematian seorang istri dan dua anak.
 
"Sekarang saatnya untuk keadilan rasial. Karena ketika ada keadilan untuk George Floyd kita akan benar-benar menuju keadilan rasial di Amerika,” ujar mantan Wakil Presiden AS di era Barack Obama itu.
 
Pemakaman itu dilakukan setelah pihak berwenang Minneapolis berjanji untuk membongkar dan membangun kembali departemen kepolisian di kota tempat Floyd meninggal selama penangkapan karena diduga mengesahkan uang kertas USD 20 palsu.
 
Derek Chauvin, perwira kulit putih berusia 44 tahun yang direkam menekan lututnya di leher Floyd yang diborgol, menghadapi hingga 40 tahun jika dihukum atas tuduhan pembunuhan tingkat dua, pembunuhan tingkat tiga dan pembunuhan.
 
Jaminannya ditetapkan pada hari Senin sebesar USD1 juta atau sekitar Rp13,9 miliar dengan ketentuan, atau USD1,25 juta atau sekitar Rp17,5 miliartanpa syarat.
 
Tiga polisi lain yang terlibat dalam penangkapan Floyd didakwa membantu dan bersekongkol dengan pembunuhannya. Keempat petugas telah dipecat. Penangkapan itu tertangkap pada video ponsel yang diputar di seluruh penjuru dunia selama dua minggu terakhir.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FJR)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan