Jika terlaksana, maka jumlah pasukan Inggris di Eropa timur akan bertambah dua kali lipat dari yang sudah disiagakan saat ini.
"Saya telah memerintahkan angkatan bersenjata kami untuk bersiap dikirim ke seantero Eropa pekan depan, memastikan kami dapat mendukung mitra-mitra NATO," kata PM Johnson, dilansir dari laman The Hill, Sabtu, 29 Januari 2022.
Selain pasukan darat, Inggris juga berencana mengirim senjata defensif ke Estonia untuk semakin memperkuat pertahanan NATO di Eropa timur.
"Pakset pengiriman ini akan mengirim sebuah pesan yang jelas kepada Kremlin, bahwa kami tidak akan memberikan toleransi terhadap aktivitas yang menggoyang stabilitas. Kami akan selalu mendukung mitra-mitra NATTO dalam menghadapi Rusia," ungkap PM Johnson.
Senin besok, sejumlah pejabat tinggi Inggris dijadwalkan bertemu untuk membahas berbagai opsi militer terkait ketegangan Rusia-Ukraina. Satu pekan setelahnya, keputusan final akan diambil.
Sementara itu di Amerika Serikat, pemerintahan Presiden Joe Biden memperingatkan ancaman nyata dari invasi Rusia ke Ukraina. Saat ini, Rusia telah menyiagakan sekitar 100 ribu personel militer di dekat perbatasan Ukraina.
Rusia berulang kali membantah tudingan invasi, dan mengatakan hanya ingin mendapat jaminan keamanan dari Barat. Salah satu yang diminta Rusia adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi anggota NATO.
Baca: Kepada Macron, Putin Tegaskan Rusia Tidak Ingin Menginvasi Ukraina
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id