Pernyataan Putin disampaikan kepada Macron melalui konferensi video selama lebih kurang satu jam pada Jumat, 28 Januari 2022.
Otoritas Prancis mengatakan, Putin membantah bahwa penumpukan pasukan Rusia di dekat perbatasan Ukraina adalah bagian dari persiapan invasi. "Presiden Putin mengaku tidak memiliki niat ofensif. Ia juga mengatakan bahwa dirinya tidak mau mencari konfrontasi dengan Ukraina," ujar keterangan sejumlah pejabat tinggi Prancis, dikutip dari rfi.fr.
Namun, Putin menekankan kepada Macron bahwa negara-negara Barat, termasuk Amerika Serikat, tidak bersedia menanggapi kekhawatiran keamanan Moskow untuk wilayah Eropa.
Kekhawatiran yang dimaksud merujuk pada proposal keamanan Rusia yang telah diserahkan kepada AS dan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
Salah satu poin dalam proposal itu adalah jaminan bahwa Ukraina tidak akan pernah menjadi anggota NATO. AS dan NATO menolak permintaan tersebut, dengan mengatakan bahwa Ukraina berhak menentukan sendiri kebijakan pertahanan mereka.
Selain soal kekhawatiran keanggotaan Ukraina, Rusia juga ingin agar NATO mengurangi pengaruh militer mereka di wilayah Eropa tengah dan timur.
Sementara itu di Brussels, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa aliansinya tidak berencana mengirim pasukan ke Ukraina. Dalam sebuah wawancara bersama kelompok Atlantic Council, Stoltenberg memperingatkan akan adanya "konsekuensi berbeda" jika Rusia menginvasi Ukraina atau negara sekutu NATO.
Ia menjelaskan bahwa Ukraina adalah "mitra yang sangat berharga" bagi NATO. Kendati begitu, sejauh ini NATO "tidak berencana mengerahkan pasukan tempur ke Ukraina."
Baca: Biden Akan Kerahkan Pasukan AS ke Eropa Timur dan Negara-Negara NATO
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id