Empat belas dihancurkan sistem pertahanan udara, dan enam lainnya oleh peperangan elektronik, kata Kementerian Pertahanan Rusia. Tidak ada korban jiwa dan tak ada kerusakan akibat percobaan serangan.
Dikutip dari laman The National News, Kemenhan Rusia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai apa yang menjadi sasaran serangan di Krimea.
Sergei Kryuchkov, penasihat gubernur Krimea, mengatakan bahwa sistem pertahanan udara terlibat dalam menangkis serangan udara di berbagai bagian Krimea, semenanjung milik Ukraina yang dianeksasi Rusia pada 2014.
Otoritas transportasi Krimea mengatakan bahwa lalu lintas di Jembatan Krimea, yang menghubungkan semenanjung Laut Hitam dengan wilayah Krasnodar Rusia, dihentikan selama sekitar dua jam mulai pukul 01.30 pagi.
Serangan drone di wilayah pendudukan Rusia di Ukraina, dan juga di dalam Negeri Beruang Merah, telah meningkat sejak drone Ukraina dihancurkan di langit Kremlin pada awal Mei.
Ukraina hampir tidak pernah secara terbuka mengeklaim bertanggung jawab atas serangan semacam itu, tetapi mengatakan menghancurkan infrastruktur militer Rusia sangat penting untuk serangan balasan Kyiv.
Di Moskow, para pejabat mengatakan pada Jumat kemarin bahwa pihaknya telah menghancurkan drone yang ditujukan ke arah ibu kota. Sebuah drone Ukraina dihancurkan di pinggiran barat Moskow, kata Kemenhan Rusia, seraya menambahkan tidak adanya korban atau kerusakan.
Juli lalu, serangan drone Ukraina di Krimea telah meledakkan depot amunisi dan merusak jembatan Selat Kerch yang menghubungkan semenanjung tersebut ke daratan Rusia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News