"Sekitar setengah dari mereka adalah tentara bayaran Rusia dari kelompok Wagner," kata Kirby, seperti dikutip dari laman Miami Herald.
Kebanyakan dari mereka, lanjut Kirby, adalah "narapidana Rusia yang dilempar ke medan perang tanpa pelatihan tempur, kepemimpinan atau rasa komando dan kendali organisasi apa pun."
Masih dari data intelijen AS, diperkirakan sekitar 100.000 tentara Rusia telah terbunuh atau terluka sejak Desember 2022. Tidak ada angka yang diberikan untuk pihak Ukraina.
Angka-angka tersebut belum dapat diverifikasi secara independen.
Kirby mengatakan, "sangat sedikit nilai strategis" bagi Rusia dalam merebut kembali kota Bakhmut yang diperebutkan. Sejak beberapa bulan terakhir, Bakhmut menjadi pusat pertempuran antara pasukan Ukraina dan Rusia,
"Bagi Rusia, upaya yang dicoba ini, khususnya di Bakhmut, telah memakan biaya yang sangat, sangat mahal," tutur Kirby, merujuk pada banyaknya korban.
Stok militer dan angkatan bersenjata Rusia habis, sebut Kirby, sementara pertahanan Ukraina di daerah sekitar Bakhmut disebut masih tetap kuat.
Baca juga: Serangan Rudal Rusia Tewaskan 25 Orang, Ukraina Bertekad Balas Dendam
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News