"Saya dapat mengonfirmasi bahwa kemarin kami memiliki konvoi diplomatik Amerika yang ditembaki. Semua orang kami aman dan tidak terluka. Tapi tindakan ini sembrono, tidak bertanggung jawab dan tentu saja tidak aman," katanya kepada wartawan di Jepang setelah pembicaraan G7, seperti dikutip AFP.
Baca: Sudan Makin Panas! Dubes Uni Eropa Diserang di Kediamannya. |
Ini bukan pertama kalinya diplomat asing jadi sasaran serang. Sebelumnya Duta Besar Uni Eropa untuk Sudan diserang di rumahnya di kota itu pada Senin.
Tetapi Wakil Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri Josep Borrell memastikan bahwa diplomat veteran itu ‘baik-baik saja’ setelah serangan.
Gencatan senjata
Menlu Blinken sebelumnya berbicara dengan dua jenderal yang memimpin pasukan perang di Sudan dan "menggarisbawahi urgensi mencapai gencatan senjata”.Blinken, di Jepang untuk pertemuan para menteri luar negeri G7, mengadakan panggilan terpisah dengan Panglima Militer Sudan Abdel Fattah al-Burhan dan wakilnya, Mohamed Hamdan Daglo, yang memimpin milisi Rapid Support Forces group (RSF).
“Menlu menyatakan keprihatinannya yang mendalam tentang kematian dan cedera begitu banyak warga sipil Sudan akibat pertempuran yang berkelanjutan dan tanpa pandang bulu," kata juru bicara Vedant Patel dalam sebuah pernyataan.
Konflik antara tentara dan paramiliter di Sudan telah menewaskan sekitar 200 orang dan melukai 1.800 orang sejak perebutan kekuasaan selama seminggu meletus menjadi kekerasan mematikan pada Sabtu.
Pertempuran itu terjadi antara dua jenderal yang merebut kekuasaan dalam kudeta tahun 2021.
Ketika dia berbicara dengan kedua pria itu, Blinken "menekankan tanggung jawab kedua jenderal untuk memastikan keselamatan dan kesejahteraan warga sipil, personel diplomatik, dan pekerja kemanusiaan," kata Patel.
“Gencatan senjata akan mengizinkan pengiriman bantuan kemanusiaan kepada mereka yang terkena dampak pertempuran, penyatuan kembali keluarga Sudan, dan memungkinkan komunitas internasional di Khartoum memastikan kehadirannya aman," tambahnya.
Pada Senin 17 April 2023, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres kembali meminta pihak-pihak yang bertikai di Sudan untuk "segera menghentikan permusuhan".
Analis mengatakan pertempuran di ibu kota negara yang secara kronis tidak stabil itu belum pernah terjadi sebelumnya dan dapat berlangsung lama, meskipun seruan regional dan global untuk gencatan senjata.
Pertempuran telah terjadi di seluruh negeri yang luas, dan ada kekhawatiran akan limpahan regional. Konflik telah menyaksikan serangan udara, artileri, dan tembakan senjata berat.
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News