PLTN Zaporizhzhia terlihat di kejauhan. (AFP)
PLTN Zaporizhzhia terlihat di kejauhan. (AFP)

Rusia Evakuasi Kota Dekat PLTN Zaporizhzhia, IAEA Khawatirkan 'Insiden Nuklir'

Willy Haryono • 07 Mei 2023 19:35
Wina: Kepala badan pengawas nuklir PBB mengungkapkan kecemasan yang meningkat tentang keamanan di Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) Zaporizhzhia, setelah gubernur wilayah yang diduduki Rusia memerintahkan evakuasi kota di mana sebagian besar staf tinggal di sana. Evakuasi dilakukan di tengah serangan yang sedang berlangsung di daerah tersebut.
 
PLTN Zaporizhzhia berada di dekat garis depan pertempuran, dan otoritas Ukraina pada hari Minggu ini, 7 Mei 2023, mengatakan bahwa seorang perempuan berusia 72 tahun tewas dan tiga lainnya terluka ketika pasukan Rusia menembakkan lebih dari 30 peluru ke Nikopol, sebuah kota yang dikuasai Ukraina di dekat pembangkit listrik tersebut.
 
"Situasi umum di daerah dekat PLTN Zaporizhzhia menjadi semakin tidak terduga dan berpotensi berbahaya," kata Kepala Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Rafael Grossi.

"Saya sangat prihatin dengan risiko keselamatan dan keamanan nuklir yang sangat nyata yang dihadapi pabrik," sambungnya, seperti dikutip dari laman nzherald.co.nz.
 
Komentar Grossi dipicu oleh pengumuman pada Jumat lalu oleh Yevgeny Balitsky, gubernur yang dilantik Rusia dari provinsi Zaporizhzhia. Balitsky mengatakan bahwa dirinya telah memerintahkan evakuasi warga sipil dari 18 permukiman di daerah tersebut, termasuk Enerhodar, yang terletak di sebelah PLTN Zaporizhzhia - pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa.
 
Permukiman yang terkena dampak berada sekitar 50 hingga 70 kilometer dari garis depan pertempuran antara Ukraina dan Rusia, dan Balitsky mengatakan bahwa Ukraina telah mengintensifkan serangan di daerah tersebut dalam beberapa hari terakhir.
 
Wilayah ini juga secara luas dilihat sebagai kemungkinan wilayah di mana Ukraina dapat memfokuskan serangan balasan sepanjang musim semi. Staf Umum Ukraina mengatakan hari ini bahwa evakuasi di Enerhodar telah dimulai.
 
Menurut keterangan di Facebook, Staf Umum Ukraina mengatakan bahwa penduduk pertama yang dievakuasi adalah mereka yang mengambil kewarganegaraan Rusia setelah kota itu direbut Moskow di fase awal perang.
 
Mereka dibawa ke pantai Laut Azov yang diduduki Rusia, sekitar 200 km ke arah tenggara.
 
Grossi mengatakan bahwa staf operasi PLTN Zaporizhzhia, yang total enam reaktornya dalam mode mati, belum dievakuasi pada Sabtu, tetapi sebagian besar tinggal di Enerhodar. Situasi tersebut telah berkontribusi pada "kondisi yang semakin tegang, stres dan menantang bagi personel dan keluarga mereka," sebut Grossi.
 
Ia menambahkan bahwa para ahli IAEA di lokasi nuklir terus mendengar suara serangan secara berkala.
 
Baca juga:  PLTN Zaporizhzhia Diguncang Ledakan, IAEA: Jangan Bermain Api
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan