Sejumlah petinggi Kemenlu AS mendeskripsikan percakapan antara Blinken dan Wang Yi berlangsung secara terang-terangan, konstruktif, dan produktif. Blinken menegaskan berbagai kekhawatiran AS, termasuk soal Taiwan, dalam diskusi yang berlangsung selama lebih kurang satu jam.
Dilansir dari voanews, Blinken mengatakan bahwa Tiongkok telah meningkatkan ketegangan terkait isu Taiwan. Ia menekankan sikap Washington yang tetap menghormati prinsip "Satu Tiongkok," namun di waktu bersamaan juga ingin menjalin hubungan informal dan kerja sama pertahanan dengan Taiwan.
Salah satu tujuan Negeri Paman Sam, ucap beberapa pejabat Kemenlu AS, adalah membuka komunikasi terbuka dengan Negeri Tirai Bambu. Nantinya, AS berniat menggelar sebuah pertemuan virtual dengan Tiongkok antara Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping.
Taiwan menjadi salah satu isu hangat yang belakangan ini meningkatkan ketegangan antara AS dan Tiongkok. Di awal Oktober, Tiongkok mengerahkan 149 pesawat militer ke Taiwan, yang membuat Taipei mengaktifkan sistem pertahanan udaranya.
Baca: Menlu Tiongkok Tegaskan Masa Depan Taiwan Hanya Satu, Apakah Itu?
Biden langsung berkomentar tak lama setelahnya, dengan mengatakan bahwa AS memiliki komitmen kuat untuk membantu Taiwan dalam mempertahankan diri dari ancaman serangan Tiongkok.
Saat ditanya dalam sebuah acara di media CNN mengenai apakah AS akan membantu pertahanan Taiwan, Biden menjawab: "Ia, kita memiliki komitmen untuk itu." Jajaran pejabat AS bergegas mengklarifikasi bahwa tidak ada perubahan apapun terkait posisi AS terhadap Taiwan.
Tiongkok dan Taiwan terpisah dalam perang sipil di tahun 1949. AS memutus hubungan diplomatik formal dengan Taiwan di tahun 1979 untuk mengakui status Tiongkok.
AS menegaskan, tidak menentang klaim Tiongkok atas Taiwan. Namun AS berkomitmen untuk memastikan Taiwan dapat mempertahankan diri dari segala bentuk ancaman, termasuk potensi serangan Tiongkok.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News