Pernyataan disampaikan Wang Yi usai Menlu Amerika Serikat (AS) Antony Blinken menyerukan adanya "partisipasi" Taiwan di level Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
"AS dan negara-negara lain tidak dapat menghentikan prinsip Satu Tiongkok yang sudah dibuat 50 tahun lalu," ujar Wang Yi, dilansir dari Global Times, Sabtu, 30 Oktober 2021.
"Mereka tidak akan berhasil menghentikannya di abad ke-21 ini. Jika mereka berkukuh, maka mereka harus membayar harga yang mahal," sambung dia, dalam kunjungan ke Roma, Italia, untuk menghadiri KTT G20.
Belakangan ini, lanjut Wang Yi, AS dan beberapa negara lain berusaha membuat terobosan seputar isu Taiwan. Menurut dia, hal semacam itu merupakan bentuk pelanggaran terhadap komitmen politik Taiwan dan juga mengabaikan keinginan umum anggota-anggota PBB dalam Resolusi 2758.
"Langkah semaacam itu juga merusak prinsip Piagam PBB dan menghancurkan perdamaian serta stabilitas di Selat Taiwan," ungkap Wang Yi.
Ia menegaskan fakta-fakta historis dan hukum Satu Tiongkok tidak dapat dipertentangkan, dan langkah "1,4 miliar warga Tiongkok dalam mengejar reunifikasi damai (dengan Taiwan) tidak dapat dibendung."
Pada 1971, Majelis Umum PBB mengadopsi Resolusi 2758 yang mengatur mengenai pemulihan kursi sah bagi Republik Rakyat Tiongkok di PBB.
Baca: Tiongkok Kecam Tindakan AS Latih Personel Militer Taiwan
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News