Penembakan terjadi saat pendeta asal Yunani itu sedang menutup gerejanya pada Sabtu kemarin. Ia terluka parah akibat terkena tembakan di bagian liver.
Baca: Turki Kecam Penembakan terhadap Pendeta di Lyon Prancis
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Otoritas Lyon telah membuka investigasi mengenai percobaan pembunuhan. Sejumlah laporan mengindikasikan kemungkinan adanya motif personal di balik penembakan tersebut.
Dilansir dari laman BBC pada Senin, 2 November 2020, kantor kejaksaan Lyon mengaku masih mempertimbangkan semua hipotesis terkait penembakan tersebut. Penembakan di Lyon terjadi sekitar pukul 16.00 waktu setempat. Polisi mengatakan, pelaku menggunakan senjata jenis sawn-off shotgun.
Nicolas Jacquet, jaksa penuntut umum Lyon, mengatakan bahwa seorang individu yang mirip dengan deskripsi sejumlah saksi telah ditahan polisi pada Sabtu malam. Namun satu hari berselang, tersangka dibebaskan karena investigator tidak memiliki bukti jika dirinya terkait dengan penembakan.
Korban penembakan, pendeta bernama Nikolas Kakavelakis, dikabarkan berada dalam kondisi serius di sebuah rumah sakit di Lyon. "Kami berharap korban segera sembuh, dan kami mengutuk segala bentuk kekerasan," ucap pernyataan Gereja Ortodoks Yunani di Prancis.
Insiden pada Sabtu kemarin terjadi beberapa hari usai tiga orang tewas dibunuh dalam penikaman di sebuah gereja di kota Nice.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyebut penikaman di Nice sebagai "serangan teroris." Ia mengerahkan ribuan tambahan prajurit ke sejumlah ruang publik, termasuk tempat ibadah.
Penikaman di Nice diyakini masih terkait dengan kontroversi kartun Nabi Muhammad buatan majalah Charlie Hebdo.
(WIL)