Polisi menghadapi demonstran di area Champs Elysees, Paris, Prancis, 1 Juli 2023. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)
Polisi menghadapi demonstran di area Champs Elysees, Paris, Prancis, 1 Juli 2023. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)

Kerusuhan Malam Kelima, Polisi Evakuasi Turis dari Champs-Elysees Paris

Willy Haryono • 02 Juli 2023 12:56
Paris: Kepolisian Prancis mengevakuasi semua orang, termasuk para turis, dari Champs-Elysees Avenue di Paris pada Sabtu, 1 Juli, di saat aksi protes diwarnai aksi kekerasan terus berlanjut di malam kelima. Kerusuhan di Paris dan sejumlah kota lainnya di Prancis ini dipicu kematian seorang remaja bernama Nahel M di tangan polisi awal pekan ini.
 
Pihak berwenang mengintensifkan langkah-langkah keamanan sebagai tanggapan atas penjarahan dan perusakan di beberapa kota, termasuk Paris, selama kerusuhan yang memasuki malam kelima.
 
Dikutip dari Anadolu Agency, polisi mencoba untuk secara paksa memindahkan para pejalan kaki dari Avenue. Pentungan digunakan terhadap mereka yang melawan petugas.

Sejumlah rekaman video memperlihatkan kerusuhan di banyak kota, khususnya Paris, di mana para pejabat mengatakan pemeriksaan keamanan ditingkatkan di Avenue untuk mengantisipasi demonstrasi.
 
Selama pemeriksaan pada hari Sabtu, 37 orang telah ditangkap karena dicurigai membawa senjata dan objek-objek berbahaya. Beberapa sumber mengungkapkan 121 orang, 45 di antaranya ada di Paris, ditahan di kerusuhan malam kelima.
 
Meski sudah dievakuasi, para pengunjuk rasa masih berusaha memasuki area perkotaan Paris dari berbagai titik. Aparat penegak hukum menempatkan kendaraan polisi di depan toko mewah di jalan terkenal untuk mencegah penjarahan dan vandalisme.
 
Di Lyon, pihak berwenang melakukan penangkapan atas berbagai tuduhan, termasuk membawa benda berbahaya, mengganggu ketertiban umum, dan terlibat dalam pencurian. Di Marseille, di mana protes meningkat, para pengunjuk rasa membakar banyak objek, sementara polisi melanjutkan intervensi tegas terhadap pengunjuk rasa.
 
Pasukan polisi intervensi khusus menembakkan peluru plastik ke pengunjuk rasa seiring semakin intensifnya bentrokan.
 
Polisi mulai turun tangan ketika para pengunjuk rasa meneriakkan slogan-slogan yang menuntut keadilan bagi Nahel M, remaja 17 tahun keturunan Afrika Utara, yang ditembak dari jarak dekat oleh seorang polisi pada Selasa lalu di Nanterre, wilayah pinggiran Paris.
 
Dalam protes yang bergejolak di seluruh negeri, hampir 2.000 orang telah ditangkap, sementara lebih dari 200 polisi terluka.
 
Petugas yang menembak Nahel menghadapi penyelidikan formal atas pembunuhan secara disengaja dan saat ini berada dalam tahanan.
 
Baca juga:  Kerusuhan Meluas, Ini 4 Dampak Polisi Prancis Tembak Remaja 17 Tahun
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan