"Asal mula krisis ini benar-benar berbeda," kata Vassily Nebenzia kepada wartawan pada peringatan 20 tahun perang Irak, dikutip dari Asia Pacific News, Selasa, 21 Maret 2023.
Nebenzia menyebut invasi ke Irak merupakan pelanggaran hukum internasional dan piagam PBB. Sementara perang di Ukraina, menurutnya, "tidak sepenuhnya sama."
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Meski begitu, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres berpendapat lain. Guterres berulang kali mengatakan bahwa agresi Rusia di Ukraina merupakan pelanggaran terhadap Piagam PBB dan hukum internasional.
Peringatan 20 Tahun Invasi AS ke Irak
Hari ini, 20 tahun lalu, AS melakukan serangan udara pertama terhadap Irak. Latar belakangnya karena pemerintahan AS kala itu di bawah George Bush menduga adanya senjata pemusnah massal di negara tersebut.Perang di Irak telah menewaskan ribuan orang. Meski begitu, perang tersebut gagal mengungkap rahasia senjata pembunuh massal yang menjadi latar belakang perang.
"Irak berubah menjadi sarang ketidakstabilan regional selama bertahun-tahun, yang kemudian melahirkan ISIS," kata Nebenzia, merujuk pada kelompok Islamic State (ISIS). "AS adalah bapak baptis ISIS, yang kemudian harus dilawannya," tambahnya.
"Setelah 20 tahun, pelajaran dari agresi AS tidak dipetik. AS belum pernah secara resmi meminta maaf atau mengakui konsekuensi yang menghancurkan dari agresi yang dilakukannya."
"Banyak dari mereka yang menjadi provokator perang, mengadvokasi pengiriman lebih banyak senjata ke Ukraina untuk memicu perang proksi NATO dengan Rusia di Ukraina," sebut Nebenzia. (Vania Augustine Dilia)
Baca juga: Menlu dan Menhan Uni Eropa Bahas Pasokan Amunisi Ukraina
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id