"Sejak tahun lalu, balon udara AS yang terbang dengan ketinggian tinggi telah melakukan lebih dari 10 penerbangan ilegal ke wilayah udara Tiongkok tanpa persetujuan dari departemen Tiongkok," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Wang Wenbin, dalam sebuah konferensi pers di Beijing.
Menanggapi hal itu, Wang tidak secara khusus menggambarkan balon tersebut sebagai bagian dari proyek militer atau untuk tujuan spionase. Sejauh ini, ia juga tidak memberikan rincian lebih lanjut terkait balon tersebut.
Mengenai tiga objek terbang tak dikenal (UFO) yang ditembak jatuh AS belum lama ini, Wang menegaskan bahwa Tiongkok juga tidak memiliki informasi apa pun terkait ketiganya.
Pernyataan itu disampaikan Wang di saat ada kecenderungan opini bahwa tiga UFO tersebut adalah balon mata-mata Tiongkok.
Beijing balik melayangkan tuduhan, dengan mengatakan bahwa AS sudah menerbangkan 10 balon udara di Tiongkok tahun lalu.
"Setiap klaim bahwa pemerintah AS mengoperasikan balon pengintaian di RRC (Republik Rakyat China) adalah salah," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional AS Adrienne Watson dalam sebuah pernyataan.
Watson juga mengatakan bahwa Tiongkok-lah yang sebenarnya memiliki program balon mata-mata untuk mengumpulkan informasi penting. Program itu terhubung dengan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA), yang telah digunakan untuk melanggar kedaulatan AS di lebih dari 40 negara di lima benua.
"Tiongkok telah gagal memberikan penjelasan kredibel atas gangguan tersebut," tambahnya.
Sebelumnya, juru bicara Keamanan Nasional John Kirby melayangkan bantahan dalam wawancara bersama MSNBC. “Sama sekali tidak benar. Kami tidak pernah menerbangkan balon di langit Tiongkok."
Sejauh ini, Departemen Pertahanan AS atau Pentagon belum memberikan tanggapan lebih lanjut terkait pernyataan tersebut. (Jessica Gracia)
Baca juga: Tiongkok Terus Sangkal Tuduhan Terkait 3 'UFO' Misterius, AS Belum Yakin
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News