Menurut kantor berita The Washington Post, Blesi adalah mahasiswa tingkat tiga Universitas Negeri Kennesaw dan baru dua bulan mengikuti program studi luar negeri di Korea Selatan. Dia dilaporkan telah lama bermimpi bersekolah di negara timur, namun tertunda selama beberapa tahun saat pandemi menghambat perjalanan internasional.
Penduduk asli Georgia itu akhirnya bisa berangkat ke Korea Selatan pada Agustus dengan menaiki pesawat dari Atlanta. Dia memiliki hasrat untuk bisnis internasional dan bercita-cita menjadi ahli berbagai bahasa dan bekerja di Asia Timur.
"Rasanya seperti ditikam ratusan juta kali secara bersamaan. Rasanya seperti duniamu baru saja runtuh. Ini begitu mematikan dan menghancurkan di saat yang bersamaan," ujar ayah Blesi, Steve kepada The New York Times, seperti dikutip dari laman Yahoo News, Senin, 31 Oktober 2022.
Menurut ayahnya, Blesi datang ke Itaewon dengan pakaian serba hitam tanpa menggunakan kostum ala Halloween.
"Saya mengirim pesan singkat kepadanya, mungkin setengah jam sebelum semua ini terjadi, dan saya berkata, 'Papa tahu kamu sedang bepergian. Berhati-hatilah’. Saya tidak pernah mendapat balasan untuk pesan itu," ujar Steve Blesi.
Di sisi lain, Gieske adalah mahasiswi keperawatan Universitas Kentucky berusia 20 tahun yang baru saja merayakan ulang tahunnya pada 28 Oktober di ibu kota Korea Selatan, beberapa hari sebelum kejadian. Dia juga belajar di luar negeri, bersama dengan dua siswa lainnya dan seorang anggota fakultas.
"Komunitas Universitas Kentucky berduka atas kehilangan tragis salah satu mahasiswa kami, Anne Gieske, yang sedang belajar di luar negeri di Seoul, Korea Selatan, dan tewas dalam tragedi akhir pekan ini," tulis rektor universitas, Eli Capilouto.
"Kami telah menghubungi keluarganya dan akan memberikan dukungan apa pun yang kami bisa sekarang dan pada hari-hari mendatang saat mereka mengatasi kehilangan yang tak terlukiskan ini," tambah dia.
Sementara itu, lebih dari 20 warga negara asing dari 14 negara berbeda terlibat dalam kecelakaan mengerikan di Itaewon Sabtu malam. Kala itu, sekitar 10 ribu orang merayakan liburan di distrik tersebut. Mayoritas dari mereka yang tewas berusia 20-an dan 30-an tahun.
"Jill dan saya sangat terpukul mengetahui bahwa setidaknya dua orang Amerika termasuk di antara begitu banyak yang kehilangan nyawa mereka di Seoul. Hati kami tertuju pada orang yang mereka cintai di masa duka ini, dan kami terus berdoa untuk pemulihan korban luka," ujar Presiden AS Joe Biden pada Minggu kemarin. (Gabriella Carissa Maharani Prahyta)
Baca: 4 Warga Tiongkok Tewas dalam Tragedi Itaewon, Xi Jinping Sampaikan Belasungkawa
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News