Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (AFP)
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (AFP)

Dirjen WHO: Paman Saya Dibunuh di Tigray Ethiopia

Medcom • 15 Desember 2022 13:43
Jenewa: Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan bahwa pasukan Eritrea telah membunuh pamannya di wilayah Tigray, Ethiopia.  Menteri Informasi Eritrea Yemane Gebremeskel belum menanggapi permintaan komentar atas pernyataan tersebut.
 
Tedros, mantan Menteri Ethiopia yang berasal dari Tigray, telah menjadi pengkritik vokal atas peran Ethiopia dalam konflik Tigray yang telah menewaskan puluhan ribu orang dan membuat jutaan orang terlantar.
 
Dalam penutupan konferensi pers di Jenewa yang berfokus pada Covid-19, Tedros mengatakan bahwa dirinya hampir membatalkan acara tersebut karena tidak dalam kondisi baik setelah mendengar tentang pembunuhan pamannya. 

"Saya berharap perjanjian (perdamaian) ini akan bertahan, dan kegilaan ini akan berhenti. Ini adalah saat yang sangat sulit bagi saya," kata Tedros kepada wartawan, dalam kutipan VOA News, Rabu, 14 Desember 2022.
 
Pemerintah Ethiopia dan pasukan Tigray sepakat menghentikan permusuhan bulan lalu dalam sebuah terobosan besar. Namun, pasukan Eritrea, dan pasukan dari wilayah tetangga Amhara di Ethiopia ke selatan yang bertempur bersama militer Ethiopia di Tigray, bukan pihak yang terlibat dalam gencatan senjata.
 
Saksi dan pekerja bantuan di wilayah utara mengatakan bahwa meski ada gencatan senjata, pasukan Eritrea telah menjarah dan menangkap serta membunuh warga sipil di kota-kota yang masih mereka kuasai di seluruh wilayah tersebut.
 
Baca:  Ethiopia dan Pemberontak Tigray Sepakat Izinkan Akses Kemanusiaan
 
Juru bicara pemerintah Ethiopia Legesse Tulu, jubir militer Kolonel Getnet Adane dan jubir Perdana Menteri Abiy Ahmed, Billene Seyoum, belum menanggapi permintaan komentar atas pernyataan Tedros.
 
Saat ditanya detail kejadian di sela-sela acara, Tedros mengatakan bahwa pamannya yang lebih muda telah dibunuh tentara Eritrea di sebuah desa di Tigray. Dia menolak memberikan lokasi karena takut desa itu akan menghadapi serangan balasan.
 
Tahun lalu, Tedros mengatakan bahwa sepupunya tewas dibunuh di Tigray. Pemerintah Ethiopia, yang menentang masa jabatan kedua Tedros sebagai kepala WHO, menuduhnya mencoba mendapatkan senjata dan dukungan diplomatik untuk pasukan pemberontak. Tedros membantah tuduhan tersebut. (Mustafidhotul Ummah)
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun Google News Medcom.id
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(WIL)




TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan