Fransiskus, pemimpin 1,3 miliar pemeluk agama kristen Katolik di dunia, tidak secara eksplisit menyebut nama Rusia atau Ukraina, meski sudah jelas menyinggung soal konflik antar kedua negara tersebut.
"Senjata kita adalah doa, kelembutan, pemberian maaf dan cinta bagi tetangga, bagi semua tetangga di mana pun mereka berada," kata Fransiskus, dikutip dari Anadolu Agency, Rabu, 13 April 2022.
"Inilah mengapa agresi bersenjata belakangan ini, seperti semua perang lainnya, merepresentasikan pengkhianatan kepada Tuhan," sambungnya.
Selama berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina, Fransiskus berulang kali mengecam perang dan menyerukan perdamaian. Namun ia tidak pernah secara langsung mengkritik Rusia atau Presiden Vladimir Putin.
Baca: Paus Fransiskus Kutuk Pembantaian di Kota Bucha Ukraina
Menurut sejumlah pengamat, Fransiskus tidak ingin Vatikan dipersepsikan sebagai pihak yang memihak salah satu kubu, dengan harapan dapat memainkan peran mediasi di masa mendatang.
Fransiskus juga diyakini tidak mau memicu ketegangan antara Vatikan dan Gereja Ortodoks Rusia, yang pemimpinnya, Patriach Kirill, merupakan pendukung utama invasi negaranya di Ukraina.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News